Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi menegaskan terus berjuang mengatasi masalah ketersediaan air bersih di wilayah kerja perusahaannya.
"Kami pasti berjuang, bahkan masih bekerja pada Sabtu dan Minggu," ujar Kabir ke ANTARA di Medan, Minggu.
Dia pun mencontohkan persoalan air bersih yang kini melanda masyarakat di kawasan Helvetia dan Simalingkar, Medan.
Menurut Kabir, gangguan air yang ada di Helvetia terjadi karena berkurangnya debit air dan adanya perbaikan-perbaikan drainase.
"Perbaikan itu berdampak kepada aliran air di pipa-pipa," kata dia.
Persoalan tersebut, Kabir melanjutkan, dapat dituntaskan dengan beroperasinya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang).
Baca juga: Kabir Bedi: Peran pencatat meter vital bagi Perumda Tirtanadi
Baca juga: Dirut: Perumda Tirtanadi awasi pencucian pipa SPAM Mebidang
SPAM itu diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Agustus 2023. Namun, Perumda Tirtanadi masih menunggu penugasan untuk mengoperasikan SPAM itu dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Kami berharap itu bisa dilakukan November," tutur Kabir.
Lalu untuk air di Simalingkar, Kabir Bedi menyatakan bahwa di sana masyarakat tetap dapat mendapatkan air tetapi alirannya kecil dan biasanya keluar pada malam hari.
Sebagai jalan keluar, Perumda Tirtanadi fokus membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Medan Johor yang berkapasitas 400 liter air per detik.
IPA Medan Johor tersebut mulai dibangun pada April 2023 dan nantinya mendistribusikan air ke wilayah Pancur Batu, Medan Selayang, Medan Johor dan daerah Simalingkar.
Perumda Tirtanadi menargetkan IPA itu dapat mengalirkan air ke Simalingkar pada Maret atau April 2024.
"Saat ini proses pembangunan IPA di Medan Johor sekitar 40 persen. Kami menargetkan IPA itu selesai pada Februari 2024 dan sudah masuk ke sistem jaringan Simalingkar pada Maret atau April 2024," ujar Kabir.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023