PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) menyalurkan 500 paket gizi dalam program pencegahan dan tangkal stunting.
Penyaluran ini dilakukan dalam rangka Milad ke-17 YBM yang bertajuk "17 Tahun Membersamai Negeri" pada Jumat (6/10).
"Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tercatat sebanyak 1.166.929 keluarga di Sumatera Utara berisiko stunting," kata General Manajer PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumut Awaluddin Hafid, dalam keterangan yang diterima di Medan, Minggu.
Awaluddin menyebutkan program ini merupakan bentuk kepedulian PLN terhadap sesama dengan tujuan menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sinergi antara PLN UID Sumut dengan para pemangku kepentingan untuk melakukan pencegahan sedini mungkin stunting terus dilakukan. Pemberian asupan gizi yang baik dalam jangka panjang mampu menyehatkan dan mencerdaskan anak bangsa.
"Penyaluran paket gizi ini dilakukan serentak di seluruh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)," ucapnya.
Awaluddin menambahkan beberapa aspek dapat menyebabkan stunting diantaranya kurangnya asupan makanan yang kurang bergizi, keluarga yang tidak memiliki sumber air bersih, sanitasi yang baik hingga pasangan usia subur berdasarkan 4T (terlalu muda menikah, terlalu tua saat hamil, terlalu banyak anak, terlalu dekat jarak kehamilannya).
Sementara, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Sibolga, Donna Pandiangan mengapresiasi langkah PLN UP3 Sibolga dalam membantu anak-anak balita dengan kondisi stunting.
Ia berharap program ini dapat terus berlanjut agar angka stunting di Kota Sibolga tidak terus bertambah.
"Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada PLN UP3 Sibolga melalui Yayasan Baitul Maal yang telah memberikan bantuan berupa paket gizi ini," kata Donna.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Penyaluran ini dilakukan dalam rangka Milad ke-17 YBM yang bertajuk "17 Tahun Membersamai Negeri" pada Jumat (6/10).
"Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tercatat sebanyak 1.166.929 keluarga di Sumatera Utara berisiko stunting," kata General Manajer PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumut Awaluddin Hafid, dalam keterangan yang diterima di Medan, Minggu.
Awaluddin menyebutkan program ini merupakan bentuk kepedulian PLN terhadap sesama dengan tujuan menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sinergi antara PLN UID Sumut dengan para pemangku kepentingan untuk melakukan pencegahan sedini mungkin stunting terus dilakukan. Pemberian asupan gizi yang baik dalam jangka panjang mampu menyehatkan dan mencerdaskan anak bangsa.
"Penyaluran paket gizi ini dilakukan serentak di seluruh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)," ucapnya.
Awaluddin menambahkan beberapa aspek dapat menyebabkan stunting diantaranya kurangnya asupan makanan yang kurang bergizi, keluarga yang tidak memiliki sumber air bersih, sanitasi yang baik hingga pasangan usia subur berdasarkan 4T (terlalu muda menikah, terlalu tua saat hamil, terlalu banyak anak, terlalu dekat jarak kehamilannya).
Sementara, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Sibolga, Donna Pandiangan mengapresiasi langkah PLN UP3 Sibolga dalam membantu anak-anak balita dengan kondisi stunting.
Ia berharap program ini dapat terus berlanjut agar angka stunting di Kota Sibolga tidak terus bertambah.
"Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada PLN UP3 Sibolga melalui Yayasan Baitul Maal yang telah memberikan bantuan berupa paket gizi ini," kata Donna.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023