Ridwan Saragih belum menentukan pilihan melatih klub lain demi menindaklanjuti karir kepelatihannya usai mengundurkan diri sebagai pelatih kepala PSMS Medan.

Saat ini dirinya masih ingin rehat sejenak dari kesibukan sebagai pelatih dan mengaku akan meneruskan usaha bisnis yang sempat kurang terurus setelah ia ditunjuk sebagai pelatih PSMS Medan pada Juni.

"Saat ini saya cooling down dulu lah. Saya ingin fokus mengurusi usaha saya yang selama ini kurang terurus. Lihat nanti di putaran kedua, mungkin saya baru bisa memutuskan klub mana yang saya pilih untuk meneruskan karir kepelatihan saya," katanya di Medan, Kamis.

Ia tidak menampik sebelumnya sempat mendapat tawaran untuk menjadi pelatih dari sejumlah klub, baik klub Liga 2 maupun Liga 1 Indonesia, namun tawaran dari berbagai klub tersebut ia tolak.

"Alhamdulillah ya, bahkan sebelum saya mundur, ada satu klub Liga 1 dan dua klub Liga 2 yang meminta saya jadi pelatih dan asisten pelatih. Tapi karena masih di PSMS tidak mungkin saya terima. Begitu pun sekarang," ujarnya.
 

Ridwan Saragih meninggalkan PSMS Medan dengan status belum pernah kalah di tiga laga Liga 2 musim 2023/2024. PSMS meraih dua kali hasil imbang 1-1 menghadapi Sada Sumut FC dan Persiraja Banda Aceh. PSMS Medan meraih kemenangan perdana saat menjamu PSDS Deli Serdang dengan skor 3-1 di Stadion Teladan Medan, 1 Oktober.

Kemenangan itu membuat PSMS yang telah tiga kali bertanding merangsek ke peringkat ketiga klasemen sementara Grup 1 dengan koleksi lima poin.

Baca juga: Ridwan Saragih mundur sebagai pelatih PSMS Medan

Ridwan Saragih memutuskan mundur sebagai pelatih kepala PSMS Medan dan keputusan tersebut ia sampaikan kepada Direktur Utama (Dirut) PT Kinantan Medan Indonesia Arifuddin Maulana Basri selaku pengelola klub.

Ridwan Saragih menyatakan pengunduran dirinya dilakukan setelah manajemen memintanya untuk bekerja sama dengan Miftahudin Mukson, sosok yang sebelumnya mengarsiteki Persekat Tegal namun menyatakan mengundurkan diri dari posisi pelatih kepala klub Liga 2 asal Tegal, Jawa Tengah itu baru-baru ini.

"Manajemen meminta saya untuk bekerja sama dengan coach Miftahudin Mukson melatih PSMS Medan. Itu juga yang menjadi pertimbangan saya untuk mundur, lantaran saya merasa tidak mungkin dalam satu kapal ada dua nakhoda," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023