Ridwan Saragih memutuskan mundur sebagai pelatih kepala PSMS Medan dan keputusan tersebut sudah ia sampaikan kepada Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia Arifuddin Maulana Basri selaku pengelola klub. 

"Ya, benar saya sudah menyampaikan pengunduran diri saya kepada Pak Dirut Arifuddin tadi malam, Rabu (4/10)," katanya di Medan, Kamis.

Ridwan Saragih menyatakan, pengunduran dirinya dilakukan setelah manajemen memintanya untuk bekerja sama dengan Miftahudin Mukson, sosok yang sebelumnya mengarsiteki Persekat Tegal namun menyatakan mengundurkan diri dari posisi pelatih kepala klub Liga 2 asal Tegal, Jawa Tengah itu baru-baru ini.

"Manajemen meminta saya untuk bekerja sama dengan coach Miftahudin Mukson melatih PSMS Medan. Itu juga yang menjadi pertimbangan saya untuk mundur, lantaran saya merasa tidak mungkin dalam satu kapal ada dua nakhoda," katanya.

Menurut dia, keputusannya untuk mundur sebagai pelatih di tengah atmosfer tim yang diselimuti tren positif merupakan langkah yang paling tepat. Ridwan pun berharap target PSMS Medan mampu menembus Liga 1 musim depan dapat tercapai.
 

"Alhamdulillah saya meninggalkan tim (PSMS) dalam kondisi yang baik dengan semangat yang sedang tinggi. Saya turut mendoakan semoga PSMS Medan bisa promosi ke Liga 1 musim mendatang," ucapnya.

Mundurnya Ridwan Saragih sebagai pelatih PSMS Medan sedikit mengejutkan, mengingat saat ini PSMS belum pernah mengalami kekalahan dari tiga laga yang dijalani di Liga 2 Indonesia. PSMS saat ini mengkoleksi lima poin dari dua kali imbang dan sekali menang.

Sementara Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia Andry Mahyar membenarkan kabar Ridwan Saragih mundur.

"Ya benar, dia sudah menyampaikan keputusannya mundur sebagai pelatih kepala PSMS kepada Pak Dirut. Ya, bagi kami manajemen, coach Ridwan Saragih meninggalkan warisan yang baik bagi PSMS Medan. Semoga di masa mendatang PSMS bisa bekerja sama dengan beliau," ujar Andry.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023