Turus Asing berbagai Negara mulai banyak yang tertarik dengan Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara bahkan menjadikannya sebagai destinasi wisata.

Januari - September 2023 puluhan wisatawan mancanegara sudah memijakkan kaki-nya ke kabupaten ber ibukota Sipirok yang saat ini di pimpin Bupati Dolly Pasaribu tersebut.

Turis itu asal Inggris 4 orang, Prancis 2 orang, Taiwan 1 orang, Hongkong 1orang, Amerika 2 orang, Jepang 6 orang, Italia 1 orang, Filipina 1orang, Thailand 2 orang, dan negara Australia 8 orang.

Tapsel yang berpenduduk lebih dari 300 ribu jiwa ini ternyata menyimpan sejuta pesona alam yang menakjubkan dan tersembunyi. Sehingga banyak orang yang tak tahu keindahannya.

Di samping terkenal sumber daya alam seperti Tambang Emas, Energi Listrik Terbarukan, Perkebunan, Alam Tapsel menyimpan situs bersejarah serta kaya akan budaya.

Nah, dewasa ini turis-turis asing itu mulai ramai ke Tapsel bukan untuk berburu investasi. Akan tetapi ingin mengetahui lebih jauh atau mengeksplorasi alam Tapsel terkait flora dan fauna yang ada.

Ramainya turis asing itu atas kehadiran agen perjalanan wisata alam Tapanuli Trekking Tour yang ternyata melalui media sosial selama ini aktif menjadi penyedia jasa wisata alam termasuk Tapsel.

Dari Chief Executive Officer (CEO) Tapanuli Trekking Tour, Decky Chandrawan ini jualah Kantor Berita Negara ANTARA mendapat informasi masuknya turis wisman tersebut ke Tapsel.

Menurutnya pesona Tapsel sudah mulai dikenal Internasional. Di buktikan semakin banyak nya permintaan wisman yang ingin melakukan trekking tour ke Tapsel melalui biro panduan wisata hutan yang ia kelola itu.

"Mayoritas turis mancanegara yang sudah merasakan sensasi alam kuta, dan mengaku alam Tapsel sangat luar biasa. Mereka terkagum-kagum dan menemui banyak hal menarik yang tak mereka temukan di daerah luar Tapsel," kata Decky.

 
Katak Bertanduk satu fauna endemik terdapat di Lansdcape Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. (ANTARA/HO-Ist)

Penasaran? mau tahu destinasi apa-apa saja yang menarik dan di tawarkan kepada turis mancanegara itu di Tapsel. Yaitu Wisata Hutan, Orangutan Trekking, Pengamatan Burung, dan Wisata Kopi.

"Baru empat paket wisata itu saja yang kami tawarkan. Namun dalam sebupan baru dua paket yakni orangutan trekking dan wisata hutan yang terlayani akibat keterbatasan sumber daya manusia dimiliki," katanya.

Menurutnya kemampuan berbahasa Inggris keharusan sebagai pemandu turis mancanegara yang nantinya berhari-hari masuk ke dalam hutan rimba/lanscape Batang Toru.

"Banyak flora dan fauna hutan Tapsel yang endemik temui. Turis tertarik melihat langsung Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis), Primata Kedih (Presbytis Sumatrana) atau dalam bahasa lokal sebut Hulihap/Cek Cek. 

"Primata Cek-Cek ini beda dengan daerah lain. Selain ada di sebagian kecil Sumatra  Barat atau landscape Rimbo Panti, di Sumatera Utara Cek-Cek ada di Taman Nasional Batang Gadis, Hutan Angkola dan Hutan Batang Toru," katanya.

Menurut Decky, mengingat sudah mulai di kenal dunia Internasional dengan potensi alam miliki Tapsel seperti ini sudah sepatutnya masyarakat lokal berbenah dalam mendapat nilai ekonomi tambahan. 

"Dukungan pemerintah juga melalui pihak-pihak terkait juga penting sangat dibutuhkan sebagai upaya peningkatan sekaligus mendorong kunjungan wisman ke daerah ini," harapnya.

Ia mengungkapkan jumlah wisman yang ia pandu masuk lanscape Batang Toru dalam wisata hutan dan melihat langsung orangutan, burung itu pada Tahun 2022 lalu juga lebih 30 an orang dari berbagai latar belakang dan negara.

"Turis-turis mancanegara yang kita pandu bermalam di hutan belantara itu ada dari latar belakang guru, pemerhati lingkungan, fotografer, yang semuanya rata-rata cinta flora dan fauna endemik atau mencari keunikan," katanya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023