Pemkot Medan, Sumatera Utara, saat ini melaksanakan Program Merata (Medan Tanpa Kabel) yang pada 2024 ditargetkan selesai di delapan ruas jalan.
"Program Merata sendiri adalah memindahkan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) dari udara ke bawah tanah," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Selasa (26/9).
Selain menjadikan Kota Medan lebih indah, program ini juga diharapkan dapat mencegah sekaligus meminimalisasi terjadinya bahaya.
“Melalui Program Merata, Pemkot Medan sedang menuju kabel tanam semua. Guna mewujudkan kabel tanam ini, kita terus berkolaborasi dengan seluruh provider Telkom dan PLN,” ujarnya.
Dikatakan Bobby Nasution, kabel tanam ini bukan hanya sekadar memasukkan kabel ke dalam tanah. Sebab, ketika dilakukan perubahan dari kabel yang selama ini berada di udara menjadi kabel tanam di bawah tanah, harus juga diikuti perubahan kabel oleh providernya.
“Ini yang selalu kita beri waktu. Kita sudah sosialisasi (kabel tanam) sejak 2022. Di tahun ini, ada beberapa ruas jalan yang dikerjakan. Targetnya, mudah-mudahan tahun 2024 ada delapan ruas jalan di Kota Medan yang sudah diselesaikan,” ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Medan gelar penghijauan antisipasi perubahan iklim global
Selanjutnya, menjawab pertanyaan adanya anak yang tewas diduga terkena sengatan listrik di Jalan MT Haryono pada Senin (25/9), Bobby Nasution mengaku belum bisa berkomentar banyak.
“Nanti kasusnya saya akan lihat. Nanti kalau ada hal-hal yang menyangkut kabelnya atau pemasangannya yang tidak berizin, nantinya akan menjadi pembelajaran,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Program Merata sendiri adalah memindahkan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) dari udara ke bawah tanah," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Selasa (26/9).
Selain menjadikan Kota Medan lebih indah, program ini juga diharapkan dapat mencegah sekaligus meminimalisasi terjadinya bahaya.
“Melalui Program Merata, Pemkot Medan sedang menuju kabel tanam semua. Guna mewujudkan kabel tanam ini, kita terus berkolaborasi dengan seluruh provider Telkom dan PLN,” ujarnya.
Dikatakan Bobby Nasution, kabel tanam ini bukan hanya sekadar memasukkan kabel ke dalam tanah. Sebab, ketika dilakukan perubahan dari kabel yang selama ini berada di udara menjadi kabel tanam di bawah tanah, harus juga diikuti perubahan kabel oleh providernya.
“Ini yang selalu kita beri waktu. Kita sudah sosialisasi (kabel tanam) sejak 2022. Di tahun ini, ada beberapa ruas jalan yang dikerjakan. Targetnya, mudah-mudahan tahun 2024 ada delapan ruas jalan di Kota Medan yang sudah diselesaikan,” ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Medan gelar penghijauan antisipasi perubahan iklim global
Selanjutnya, menjawab pertanyaan adanya anak yang tewas diduga terkena sengatan listrik di Jalan MT Haryono pada Senin (25/9), Bobby Nasution mengaku belum bisa berkomentar banyak.
“Nanti kasusnya saya akan lihat. Nanti kalau ada hal-hal yang menyangkut kabelnya atau pemasangannya yang tidak berizin, nantinya akan menjadi pembelajaran,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023