Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin mengatakan perkebunan dan pertanian merupakan salah satu sektor yang paling stabil dalam menopang perekonomian daerahnya.
"Sub sektor ini memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan nilai tukar para petani Sumatera Utara," ujar Hassanudin di Medan, Senin.
Ia menjelaskan, perkebunan dan peternakan juga merupakan sub sektor yang dapat menyerap tenaga kerja cukup besar di Sumut.
"Juga cukup besar menyerap tenaga kerja," kata Hassanudin.
Untuk itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan ini meminta semua pihak untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki khususnya sumber daya pertanian guna meningkatkan produksi.
"Mari bekerja sama untuk pelaksanaan penurunan kasus wabah penyakit ternak yang ada, dengan harapan dapat terwujudnya stabilitas perekonomian sehingga kita mampu mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang sejahtera," sebutnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Agustus 2023 Nilai Tukar Pertanian (NTP) Provinsi Sumatera Utara tercatat sebesar 122,99 atau naik 0,55 persen dibandingkan dengan NTP Juli 2023 sebesar 122,33.
Kenaikan NTP Agustus 2023 disebabkan naiknya NTP tiga subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan 0,49 persen, subsektor Hortikultura 1,64 persen, dan NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 0,74 persen.
Sebelumnya, Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara Wahyu Ario Pratomo mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor paling stabil yang menopang perekonomian Sumatera Utara.
"Sektor pertanian tidak terimbas COVID-19. Lebih dari 25 persen ekonomi Sumut ditopang sektor ini," katanya.
Menurut Wahyu, kestabilan sektor tersebut tidak terlepas dari masyarakat yang selalu membutuhkan hasil dari pertanian.
"Seperti apapun kondisi perekonomian global, orang tetap makan, tetap perlu bahan makanan," kata Wahyu Ario.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Sub sektor ini memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan nilai tukar para petani Sumatera Utara," ujar Hassanudin di Medan, Senin.
Ia menjelaskan, perkebunan dan peternakan juga merupakan sub sektor yang dapat menyerap tenaga kerja cukup besar di Sumut.
"Juga cukup besar menyerap tenaga kerja," kata Hassanudin.
Untuk itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan ini meminta semua pihak untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki khususnya sumber daya pertanian guna meningkatkan produksi.
"Mari bekerja sama untuk pelaksanaan penurunan kasus wabah penyakit ternak yang ada, dengan harapan dapat terwujudnya stabilitas perekonomian sehingga kita mampu mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang sejahtera," sebutnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Agustus 2023 Nilai Tukar Pertanian (NTP) Provinsi Sumatera Utara tercatat sebesar 122,99 atau naik 0,55 persen dibandingkan dengan NTP Juli 2023 sebesar 122,33.
Kenaikan NTP Agustus 2023 disebabkan naiknya NTP tiga subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan 0,49 persen, subsektor Hortikultura 1,64 persen, dan NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 0,74 persen.
Sebelumnya, Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara Wahyu Ario Pratomo mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor paling stabil yang menopang perekonomian Sumatera Utara.
"Sektor pertanian tidak terimbas COVID-19. Lebih dari 25 persen ekonomi Sumut ditopang sektor ini," katanya.
Menurut Wahyu, kestabilan sektor tersebut tidak terlepas dari masyarakat yang selalu membutuhkan hasil dari pertanian.
"Seperti apapun kondisi perekonomian global, orang tetap makan, tetap perlu bahan makanan," kata Wahyu Ario.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023