Dewan Masjid Indonesia (DMI) Labuhanbatu Utara melaksanakan pelatihan imam dan khatib di aula Grans Hotel Labura, Sabtu (23/9). Acara yang diikuti peserta dari seluruh kecamatan tersebut dibuka Wakil Bupati Labura H Samsul Tanjung ST.
Dalam sambutannya Wabup mengapresiasi kegiatan DMI tersebut. Ia juga berharap wadah tersebut dapat terbentuk hingga ke tingkat desa-desa dan masjid-masjid di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu.
Sebagai narasumber kegiatan tersebut adalah Ketua Dewan Fatwa MUI Labuhanbatu H Ahmad Ruzaini Hasibuan SAg untuk materi pelatihan imam. Sedangkan untuk narasumber pelatihan khatib adalah Ketua DMI Labuhanbatu H Rendi Fitra Yana LC MHI.
Ustadz Rendi Fitra Yana dalam paparannya menjelaskan tentang rukun dan sunah yang harus diperhatikan para khatib. Selain itu alumnus Universitas Al Azhar Kairo tersebut juga memberikan beberapa kiat bagaimana mencari tema khutbah.
Diantara hal yang perlu diperhatikan khatib, jelasnya, materi yang disampaikan hendaknya sesuai dengan kondisi dan situasi jamaah saat itu. "Jangan pakai istilah-istilah ilmiah agar didengar keren. Padahal jamaah tidak paham," sebutnya.
Keberhasilan seorang khatib, tambahnya, adalah jika materi yang disampaikan dapat dipahami oleh jamaah Jum'at yang hadir. Hal itu merupakan tantangan tersendiri, karena waktu khutbah Jum'at itu pada saat-saat 'rawan'.
"Khutbah Jum'at bertepatan dengan jam istirahat dan makan siang. Jadi sering terlihat jamaah yang tertidur saat khatib menyampaikan materinya," jelas ustad yang dikenal cukup vokal di bumi Ika Bina En Pabolo tersebut
Ketua DMI Labura H Indra SB Simatupang SH MKn yang juga hadir pada acara tersebut mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyiapkan kader imam dan khatib di kabupaten itu.
"Ini merupakan salah satu program DMI Labura untuk menyiapkan para khatib dan imam, terutama di daerah yang masih kekurangan imam dan khatib," kata pria yang juga Ketua DPRD Labura tersebut.
Sebagai ketua panitia Pelatihan Imam dan Khatib yang dilaksanakan DMI Labura tersebut ustadz Nuriwan SPdI dan sekretaris dipercayakan kepada Fahmi Soleh Siregar SPd.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Dalam sambutannya Wabup mengapresiasi kegiatan DMI tersebut. Ia juga berharap wadah tersebut dapat terbentuk hingga ke tingkat desa-desa dan masjid-masjid di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu.
Sebagai narasumber kegiatan tersebut adalah Ketua Dewan Fatwa MUI Labuhanbatu H Ahmad Ruzaini Hasibuan SAg untuk materi pelatihan imam. Sedangkan untuk narasumber pelatihan khatib adalah Ketua DMI Labuhanbatu H Rendi Fitra Yana LC MHI.
Ustadz Rendi Fitra Yana dalam paparannya menjelaskan tentang rukun dan sunah yang harus diperhatikan para khatib. Selain itu alumnus Universitas Al Azhar Kairo tersebut juga memberikan beberapa kiat bagaimana mencari tema khutbah.
Diantara hal yang perlu diperhatikan khatib, jelasnya, materi yang disampaikan hendaknya sesuai dengan kondisi dan situasi jamaah saat itu. "Jangan pakai istilah-istilah ilmiah agar didengar keren. Padahal jamaah tidak paham," sebutnya.
Keberhasilan seorang khatib, tambahnya, adalah jika materi yang disampaikan dapat dipahami oleh jamaah Jum'at yang hadir. Hal itu merupakan tantangan tersendiri, karena waktu khutbah Jum'at itu pada saat-saat 'rawan'.
"Khutbah Jum'at bertepatan dengan jam istirahat dan makan siang. Jadi sering terlihat jamaah yang tertidur saat khatib menyampaikan materinya," jelas ustad yang dikenal cukup vokal di bumi Ika Bina En Pabolo tersebut
Ketua DMI Labura H Indra SB Simatupang SH MKn yang juga hadir pada acara tersebut mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyiapkan kader imam dan khatib di kabupaten itu.
"Ini merupakan salah satu program DMI Labura untuk menyiapkan para khatib dan imam, terutama di daerah yang masih kekurangan imam dan khatib," kata pria yang juga Ketua DPRD Labura tersebut.
Sebagai ketua panitia Pelatihan Imam dan Khatib yang dilaksanakan DMI Labura tersebut ustadz Nuriwan SPdI dan sekretaris dipercayakan kepada Fahmi Soleh Siregar SPd.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023