Banjir yang melanda Kecamatan Datuk Bandar di Kota Tanjung Balai menelan korban jiwa, seorang anak berinisial CN (14) terseret arus dan tenggelam di Sungai Badar Jepang, kemudian ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Informasi dihimpun menyebutkan, pada Rabu (6/9) sekitar pukul 16.00 WIB, CN (korban) warga Kelurahan Gading diketahui terseret arus Sungai Bandar Jepang yang arusnya sangat deras karena banjir.
"Saat mandi-mandi bersama sejumlah temannya di sungai yang sedang banjir, korban diketahui terseret arus dan tenggelam. Kejadiannya (tenggelam) pada Rabu sekitar jam empat sore," ujar seorang warga di lokasi kejadian, Kamis (7/9).
Sementara menurut Kepala BPBD Tanjung Balai Idris Sikumbang, pasca korban diketahui tenggelam, Tim SAR Gabungan personel Basarnas TBA, Satpol Air Polres Tanjung Balai, Brimob Sub Den C, Himpipsos dan TGC Himpipsos Tanjung Balai bersama masyarakat langsung melakukan pencarian.
Dari titik korban tenggelam, sepanjang alur Sungai Bandar Jepang disisir oleh Tim SAR Gabungan. Setelah lebih kurang 30 jam melakukan penyisiran, akhirnya korban ditemukan mengapung dalam keadaan meninggal.
"Pada Jum'at dinihari sekitar jam 02.30 WIB, korban ditemukan mengapung dan sudah meninggal. Penemuan jenazah korban diperkirakan enam ratus meter dari lokasinya tenggelam," kata Idris, Jum'at (8/9).
Idris menambahkan, setelah ditemukan, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga, dan disemayamkan dirumah duka di Jalan SMAN 3, Kelurahan Gading.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Informasi dihimpun menyebutkan, pada Rabu (6/9) sekitar pukul 16.00 WIB, CN (korban) warga Kelurahan Gading diketahui terseret arus Sungai Bandar Jepang yang arusnya sangat deras karena banjir.
"Saat mandi-mandi bersama sejumlah temannya di sungai yang sedang banjir, korban diketahui terseret arus dan tenggelam. Kejadiannya (tenggelam) pada Rabu sekitar jam empat sore," ujar seorang warga di lokasi kejadian, Kamis (7/9).
Sementara menurut Kepala BPBD Tanjung Balai Idris Sikumbang, pasca korban diketahui tenggelam, Tim SAR Gabungan personel Basarnas TBA, Satpol Air Polres Tanjung Balai, Brimob Sub Den C, Himpipsos dan TGC Himpipsos Tanjung Balai bersama masyarakat langsung melakukan pencarian.
Dari titik korban tenggelam, sepanjang alur Sungai Bandar Jepang disisir oleh Tim SAR Gabungan. Setelah lebih kurang 30 jam melakukan penyisiran, akhirnya korban ditemukan mengapung dalam keadaan meninggal.
"Pada Jum'at dinihari sekitar jam 02.30 WIB, korban ditemukan mengapung dan sudah meninggal. Penemuan jenazah korban diperkirakan enam ratus meter dari lokasinya tenggelam," kata Idris, Jum'at (8/9).
Idris menambahkan, setelah ditemukan, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga, dan disemayamkan dirumah duka di Jalan SMAN 3, Kelurahan Gading.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023