Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin meminta seluruh aparatur sipil negara di lingkungan pemprov setempat menerapkan konsep ATM dalam bekerja.

"Ada istilah ATM, yaitu amati, tiru dan modifikasi. Jadi, itu bisa diterapkan, bagaimana sebuah sistem bisa kita tiru dan modifikasi, tetapi ini bukan mencontek. Oleh karenanya yang pertama sekali saya mau lihat adalah Sumut dalam angka," ujar Hassanudin saat menggelar Rapat Kordinasi dengan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama/Kepala OPD dan Direksi BUMD Pemprov Sumut di Medan, Rabu.

Ia mengatakan bahwa dalam menyiapkan kinerja pembangunan dasarnya adalah indikator yang disusun dan disajikan untuk mendapatkan ukuran yang valid, sebagaimana paparan yang disampaikan sejumlah pimpinan OPD terkait data progres pembangunan di Sumut selama lima tahun terakhir.

"Kalau indikator itu tentu harus berdasarkan fakta yang ada. Beda dengan analisis, siapa saja bisa dan berbeda. Oleh karena itu, saya serius perhatikan indikator. Misalnya, untuk program bedah rumah, ada ukurannya agar program bisa efektif dan efisien," kata Hassanudin.
 


Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu menjelaskan dalam strategi pembangunan, ada kalanya efisiensi berkurang ketika fokus ditekankan untuk efektivitas. Begitu juga sebaliknya, jika efisiensi kuat, efektivitas berkurang.

"Tetapi kita ingin keduanya seimbang," katanya

Hassanudin menyebutkan bahwa kesuksesan masa lalu bukan jaminan sukses pada masa depan. Untuk itu, ia meminta seluruh jajaran menjaga dan mempertahankan pencapaian yang sudah ada.

"Kira harus bergerak, sebagaimana kebijakan bapak presiden karena kesuksesan masa lalu bukan jaminan kesuksesan masa depan," ujarnya.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023