Wali Kota Medan Bobby Nasution berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus menjadi elemen pemersatu di tengah banyaknya potensi perpecahan yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"MUI harus menjadi elemen pemersatu bangsa, sekaligus memperkuat posisi umat Islam di Tanah Air, seraya terus membina toleransi dan kerukunan antar umat beragama," kata Wali Kota Medan diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Kota Medan Muhammad Sofyan di Medan, Sumut, Kamis.

Pada acara Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) III MUI Kota Medan, ia menyatakan MUI juga harus mampu menjadi organisasi sebagai sumber rujukan atas beragam permasalahan yang dihadapi umat muslim dewasa ini.

Apalagi kini semakin banyak hadis palsu dan aliran agama sesat yang bisa menyesatkan umat akibat kurangnya ilmu, sehingga harus diperkuat agar solidaritas semakin padu di tubuh MUI.

"Mukerda ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi MUI. Kami berharap kegiatan ini mampu merumuskan beragam hal signifikan dalam pengembangan organisasi dan program terbaik untuk umat," jelasnya.
 

Pemkot Medan senantiasa menanti saran, kritikan dan masukan dari MUI Kota Medan dengan segenap program pembangunan, baik yang sedang dan akan dilakukan di Kota Medan.

"Melalui kolaborasi harmonis, insya Allah kita akan mampu mewujudkan berbagai program dan impian menjadikan Kota Medan menuju kota penuh berkah, maju dan kondusif," ungkap Sofyan.

Ketua MUI Kota Medan Hasan Matsum menyebut bahwa program kerja Mukerda ini diharapkan menjawab persoalan-persoalan keumatan sesuai dengan visi misi MUI Kota Medan.

Menurutnya fenomena yang diresahkan warga Kota Medan dewasa ini persoalan kenakalan remaja, yakni geng motor, begal, dan narkoba yang menjadi bagian pembahasan mukerda.

"MUI harus sensitif dalam persoalan ini dan hadir di tengah-tengah umat untuk memberikan pencerahan agar generasi ke depan terbebas dari kenakalan remaja," tuturnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023