Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Utara Solahuddin Nasution menyatakan, hotel-hotel yang ada di wilayahnya perlu memerhatikan pelayanan kepada para tamu demi meningkatkan kedatangan wisatawan.
"Penting bagi hotel untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas untuk memberikan kenyamanan, kebersihan dan keamanan agar citra pariwisata Sumut semakin baik," ujar Solahuddin kepada ANTARA di Medan, Sabtu.
Dengan begitu, dia melanjutkan, pihak agen perjalanan pun lebih bebas menyusun paket-paket wisata sesuai keinginan para turis.
Wisatawan, menurut Solahuddin, selalu memiliki preferensi masing-masing soal tempat penginapan mereka, apakah hotel berbintang atau nonbintang.
Akan tetapi, dia menggarisbawahi bahwa kepentingan akan bagusnya kualitas aspek dasar sebuah hotel selalu sama.
"Kita tidak bisa memaksakan wisatawan itu harus ke hotel ini atau itu. Namun yang penting bagaimana pelayanannya, mulai dari saat memesan sampai 'check out'," kata Solahuddin.
Dia pun berharap semua pelaku pariwisata di Sumut tetap mempertahankan hal-hal baik yang sudah dilakukan.
Sebab saat ini, Solahuddin menambahkan, "mata" media sosial ada di mana-mana dan itu mampu membentuk persepsi publik.
"Sekarang, sesuatu itu cepat sekali viral," tutur dia.
Terkait hotel, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Utara terus memberikan dukungan untuk hotel berbintang agar dapat meningkatkan tingkat penghunian kamar (TPK) dan pelayanan terhadap wisatawan.
Kepala Disbudpar Sumut Zumri Sulthony menegaskan, pihaknya tidak akan menutup mata dengan perkembangan bisnis perhotelan karena itu merupakan satu elemen penting pariwisata Sumut.
Jika hotel mampu menjaga kualitas, dia yakin para pelancong yang menginap akan merasa terkesan.
"Kalau pelayanan hotel buruk dampaknya bisa fatal," ujar Zumri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Penting bagi hotel untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas untuk memberikan kenyamanan, kebersihan dan keamanan agar citra pariwisata Sumut semakin baik," ujar Solahuddin kepada ANTARA di Medan, Sabtu.
Dengan begitu, dia melanjutkan, pihak agen perjalanan pun lebih bebas menyusun paket-paket wisata sesuai keinginan para turis.
Wisatawan, menurut Solahuddin, selalu memiliki preferensi masing-masing soal tempat penginapan mereka, apakah hotel berbintang atau nonbintang.
Akan tetapi, dia menggarisbawahi bahwa kepentingan akan bagusnya kualitas aspek dasar sebuah hotel selalu sama.
"Kita tidak bisa memaksakan wisatawan itu harus ke hotel ini atau itu. Namun yang penting bagaimana pelayanannya, mulai dari saat memesan sampai 'check out'," kata Solahuddin.
Dia pun berharap semua pelaku pariwisata di Sumut tetap mempertahankan hal-hal baik yang sudah dilakukan.
Sebab saat ini, Solahuddin menambahkan, "mata" media sosial ada di mana-mana dan itu mampu membentuk persepsi publik.
"Sekarang, sesuatu itu cepat sekali viral," tutur dia.
Terkait hotel, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Utara terus memberikan dukungan untuk hotel berbintang agar dapat meningkatkan tingkat penghunian kamar (TPK) dan pelayanan terhadap wisatawan.
Kepala Disbudpar Sumut Zumri Sulthony menegaskan, pihaknya tidak akan menutup mata dengan perkembangan bisnis perhotelan karena itu merupakan satu elemen penting pariwisata Sumut.
Jika hotel mampu menjaga kualitas, dia yakin para pelancong yang menginap akan merasa terkesan.
"Kalau pelayanan hotel buruk dampaknya bisa fatal," ujar Zumri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023