Mantapkan wawasan kebangsaan jelang pemilu tahun 2024, masyarakat diharapkan menjaga kekondusifitasan kearah sejuk dan nyaman.
Hal itu disampaikan Plt. Kaban Kesbangpol Kota Padangsidimpuan Timbul Lubis, Jum’at (21/7) saat memberi materi pada pelaksanaan sosialisasi wawasan kebangsaan dengan tema pemantapan wawasan kebangsaan masyarakat guna menyukseskan pemilu 2024.
"Pemilu 2024 harus dimaknai sebagai tahapan penting untuk menentukan masa depan bangsa dengan Berpolitik yaitu politik kebangsaan," ungkapnya.
Pemilu adalah wadah pesta demokrasi yang merupakan salah satu tahapan untuk menentukan arah dan masa depan bangsa kedepan.
Sebelumnya, lanjut Timbul Lubis, Mahakamah Konstitusi (MK) dengan keputusannya tetap mempertahankan proporsional terbuka menjadi sistem dalam kepemiluan kita jelang 2024, ini memberi ruang bagi seluruh rakyat untuk tidak salah memilih pemimpin," kata Timbul.
Lebih lanjut kata Timbul Lubis menjelaskan pentingnya kesadaran politik kebangsaan bagi masyarakat dan para elit politik.
"Politik kebangsaan dipandang baik demi mewujudkan cita-cita bangsa. Pemilu dan politik jangan hanya dianggap sebagai ajang perebutan kekuasaan semata, ada nilai dan cita cita bangsa yang harus tetap diperhatikan sebagai sandaran bernegara. Persatuan dan kesatuan bangsa tidak boleh runtuh hanya karena perebutan kekuasaan. Ini harus menjadi kesadaran kita semua. Bicara bangsa haruslah menghilangkan sisi sisi sentimentil dari komunitas atau kelompok tertentu. Beda platform politik, beda warna bendera politik dan beda jargon politik seutuhnya adalah sebuah kewajaran. Tapi saat bersentuhan dengan kebangsaan, maka semua warna, paltform dan jargon yang berbeda harus bersatu dengan simbol dan paltform kebangsaan. Saat bicara bangsa, maka warna yang muncul hanyalah warna Merah dan Putih, Mars serta hymne masing masing komunitas harus menyatu dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya," ungkapnya.
Acara ini diakhiri dengan pembagian Bendera Merah Putih kepada seluruh yang hadir.
"Pembagian Bendera Merah Putih ini memiliki dua makna khusus, yang pertama adalah pertanda dari simbol kebangsaan dan yang kedua adalah implementasi dari Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang dicanangkan oleh Kementerian Dalam Negeri menyambut perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78. Semoga negeri kita tetap dalam persatuan dan kesatuan yang kokoh," ungkap Timbul.
Diakhir diskusi, Timbul Lubis memberikan sebuah pesan khusus kepada semua peserta untuk bisa menjadi warga negara yang baik. "Mari menjadi warga negara yang baik, karna warga negara yang baik akan menghasilkan negara yang baik juga," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Hal itu disampaikan Plt. Kaban Kesbangpol Kota Padangsidimpuan Timbul Lubis, Jum’at (21/7) saat memberi materi pada pelaksanaan sosialisasi wawasan kebangsaan dengan tema pemantapan wawasan kebangsaan masyarakat guna menyukseskan pemilu 2024.
"Pemilu 2024 harus dimaknai sebagai tahapan penting untuk menentukan masa depan bangsa dengan Berpolitik yaitu politik kebangsaan," ungkapnya.
Pemilu adalah wadah pesta demokrasi yang merupakan salah satu tahapan untuk menentukan arah dan masa depan bangsa kedepan.
Sebelumnya, lanjut Timbul Lubis, Mahakamah Konstitusi (MK) dengan keputusannya tetap mempertahankan proporsional terbuka menjadi sistem dalam kepemiluan kita jelang 2024, ini memberi ruang bagi seluruh rakyat untuk tidak salah memilih pemimpin," kata Timbul.
Lebih lanjut kata Timbul Lubis menjelaskan pentingnya kesadaran politik kebangsaan bagi masyarakat dan para elit politik.
"Politik kebangsaan dipandang baik demi mewujudkan cita-cita bangsa. Pemilu dan politik jangan hanya dianggap sebagai ajang perebutan kekuasaan semata, ada nilai dan cita cita bangsa yang harus tetap diperhatikan sebagai sandaran bernegara. Persatuan dan kesatuan bangsa tidak boleh runtuh hanya karena perebutan kekuasaan. Ini harus menjadi kesadaran kita semua. Bicara bangsa haruslah menghilangkan sisi sisi sentimentil dari komunitas atau kelompok tertentu. Beda platform politik, beda warna bendera politik dan beda jargon politik seutuhnya adalah sebuah kewajaran. Tapi saat bersentuhan dengan kebangsaan, maka semua warna, paltform dan jargon yang berbeda harus bersatu dengan simbol dan paltform kebangsaan. Saat bicara bangsa, maka warna yang muncul hanyalah warna Merah dan Putih, Mars serta hymne masing masing komunitas harus menyatu dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya," ungkapnya.
Acara ini diakhiri dengan pembagian Bendera Merah Putih kepada seluruh yang hadir.
"Pembagian Bendera Merah Putih ini memiliki dua makna khusus, yang pertama adalah pertanda dari simbol kebangsaan dan yang kedua adalah implementasi dari Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang dicanangkan oleh Kementerian Dalam Negeri menyambut perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78. Semoga negeri kita tetap dalam persatuan dan kesatuan yang kokoh," ungkap Timbul.
Diakhir diskusi, Timbul Lubis memberikan sebuah pesan khusus kepada semua peserta untuk bisa menjadi warga negara yang baik. "Mari menjadi warga negara yang baik, karna warga negara yang baik akan menghasilkan negara yang baik juga," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023