Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Pemkab Tapteng) mengaku fokus mengembangkan kualitas produk UMKM binaan mereka agar "naik kelas" dan dapat dipasarkan lebih luas.

"Kami yakin produk UMKM Tapanuli Tengah dapat bersaing," ujar Pembina Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tapanuli Tengah Riza Erliana kepada ANTARA di arena Kodam I Bukit Barisan Expo 2023, Lapangan Benteng Medan, Rabu.

Riza melanjutkan, salah satu yang kini terus diupayakan supaya UMKM Tapanuli Tengah semakin berkembang adalah dengan membantu pengurusan sertifikasi halal dan izin BPOM.

Menurut dia, dari 2.300-an UMKM yang terdata di Tapanuli Tengah, baru segelintir yang memiliki pengakuan halal serta izin BPOM tersebut.

"Untuk sertifikasi halal, misalnya, baru ada 10 produk yang memilikinya termasuk salah satu unggulan kami yaitu gula 'Injit'," kata Riza.
Dia menambahkan, ada beberapa hasil UMKM Tapteng yang berpotensi besar jika dapat dipoles dengan baik yaitu kain tenun, keripik, bakso ikan, tikar anyam dan lain-lain.

Pemkab Tapteng, Riza memaparkan, telah melakukan beberapa hal terkait pengembangan UMKM seperti pelatihan dan rencana pembangunan sentra produksi UMKM misalnya untuk tikar anyam dan gula aren.

Namun, dalam prosesnya, adat ganjalan yang ditemui seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan sulitnya menemukan generasi penerus.

"Oleh sebab itu, bagi kami, penting adanya untuk mengubah pola pikir para pelaku UMKM di Tapanuli Tengah. Contohnya, di Tapteng masih banyak pembuat kerajinan yang berusia lanjut. Anak-anak mudanya enggan meneruskan usaha itu karena lebih suka bekerja di pabrik atau perusahaan," tutur Riza.
 

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023