Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi mengingatkan bahwa masalah makan pada anak juga bisa diakibatkan dari pola makan yang orang tua terapkan sehari-hari pada si kecil.

“Praktik orang tua dalam memberi makan, orang tua yang juga memiliki feeding difficulties, atau sering menggunakan makanan sebagai hadiah atau hukuman dapat berkontribusi pada kebiasaan pilih-pilih makanan atau picky eaters,” jelas Vera saat dijumpai di Jakarta Selatan, Selasa.

Selain itu, Vera menjelaskan bahwa pemberian variasi menu makanan yang terbatas juga menyebabkan anak memiliki masalah sulit makan. Padahal, makanan bervariasi dengan ragam rasa dan tekstur penting diajarkan sejak dini untuk mengembangkan penerimaan makanan.

“Lingkungan makanan di rumah termasuk ketersediaan makanan yang berbeda dan kebiasaan makan anggota keluarga, dapat mempengaruhi pilihan dan preferensi makanan anak,” ungkap Vera.

Vera Itabiliana lalu menambahkan jika anak memiliki pengalaman negatif dengan makanan tertentu, mereka mungkin tidak menyukai makanan itu dan ragu mencobanya lagi.

Faktor emosional lain, seperti stress, perubahan rutinitas, atau kecemasan juga bisa mempengaruhi nafsu makan dan keinginan anak mencoba makanan baru, yang berujung memicu anak susah makan.



Di sisi lain, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Muliaman Mansyur yang juga ditemui dalam kesempatan yang sama menyatakan masalah makan (feeding difficulties) sendiri memiliki bentuk, jenis, dan gejala yang bermacam-macam.

“Misalnya ada anak seperti anak tidak atau kurang nafsu makan, anak yang pilih-pilih jenis makan, dan anak yang maunya jenis makanan tertentu (picky eaters), anak yang tidak mau makan sama sekali atau makannya sedikit, anak yang tidak bisa menelan makanan karena berbagai sebab,” kata Muliaman yang juga menjabat sebagai Head of Medical KALBE Nutritionals.

“Penyebab masalah makan sendiri disebutkan memang paling banyak karena faktor psikologis, pola asuh, ataupun karena makanan itu sendiri. Hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja tetapi harus diperhatikan red flags karena gangguan organik seperti anak sakit, demam, gusi bengkak, sakit menelan, mual muntah, dan gangguan saluran cerna serta penyakit lain seperti gangguan motorik dan sensorik di area mulut sampai ke pencernaan,” sambungnya.

Muliaman mengatakan, masalah makan ini harus diatasi dengan mengobati masalah organisnya, psikologis, dan nutrisi anak agar tumbuh kembang sang buah hati bisa tetap optimal.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masalah makan pada anak bisa disebabkan dari pola makan sehari-hari

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023