Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution mengapresiasi dialog penguatan kajian keislaman di Asia Tenggara yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan.
"Dialog ini tentunya sangat baik sekali guna pengembangan jeislaman," tutur Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman mewakili Wali Kota Medan dalam keterangannya di Medan, Kamis.
Kegiatan ini, lanjut dia, sekaligus sebagai upaya mempererat hubungan silaturahim antara umat Muslim Kota Medan dengan Singapura.
Sebab dalam dialog ini menghadirkan Menteri di Kantor Perdana Menteri, Menteri Kedua Pendidikan dan Luar Negeri Singapura Dr Mohammad Maliki bin Osman.
"Dialog ini tentunya sangat baik sekali guna pengembangan jeislaman," tutur Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman mewakili Wali Kota Medan dalam keterangannya di Medan, Kamis.
Kegiatan ini, lanjut dia, sekaligus sebagai upaya mempererat hubungan silaturahim antara umat Muslim Kota Medan dengan Singapura.
Sebab dalam dialog ini menghadirkan Menteri di Kantor Perdana Menteri, Menteri Kedua Pendidikan dan Luar Negeri Singapura Dr Mohammad Maliki bin Osman.
Peserta lainnya di antaranya Wali Kota Tenggara Singapura Mohd Fahmi bin Aliman, Konsul Jenderal Singapura di Medan Edmund Chia Keng Wei, Ketua Dewan MUI Kota Medan Mohamad Hatta, Wakil Ketua MUI Kota Medan Burhanuddin Damanik, Anggota DPRD Kota Medan Afif Abdillah dan sejumlah alim ulama.
"Tentu kami Pemkot Medan sangat menyambut baik dialog keislaman ini. Selain pengembangan wawasan keislaman, juga hubungan silaturahim seperti ini dapat kita bina melalui hubungan keagamaan," katanya.
Wiriya berharap hubungan antara Indonesia, khususnya Kota Medan dengan Singapura semakin lebih erat lagi ke depannya.
Apalagi Singapura lebih maju dalam berbagai hal tertentu. "Kami berharap dapat belajar bagaimana pembinaan masyarakat maupun penataan pendidikan dari Singapura," ungkapnya.
Menteri di Kantor Perdana Menteri, Menteri Kedua Pendidikan dan Luar Negeri Singapura Dr Mohamad Maliki bin Osman dalam dialog menyampaikan Singapura adalah negara berbilang kaum yang juga hidup harmonis, seperti Kota Medan.
"Setiap kaum di hormati di Singapura, karena kalau negara kacau balau tidak akan ada investasi yang masuk ke Singapura," ungkapnya.
Dijelaskan Mohammad Maliki bin Osman lagi, di Singapura juga sangat peduli terhadap anak Melayu, dan semua anak Melayu diberikan pendidikan secara gratis.
"Semua anak Melayu di Singapura diberikan pendidikan gratis mulai tingkat dasar hingga universitas. Perlakuan istimewa ini tidak diberikan kepada rakyat lainnya," kata menteri.
"Tentu kami Pemkot Medan sangat menyambut baik dialog keislaman ini. Selain pengembangan wawasan keislaman, juga hubungan silaturahim seperti ini dapat kita bina melalui hubungan keagamaan," katanya.
Wiriya berharap hubungan antara Indonesia, khususnya Kota Medan dengan Singapura semakin lebih erat lagi ke depannya.
Apalagi Singapura lebih maju dalam berbagai hal tertentu. "Kami berharap dapat belajar bagaimana pembinaan masyarakat maupun penataan pendidikan dari Singapura," ungkapnya.
Menteri di Kantor Perdana Menteri, Menteri Kedua Pendidikan dan Luar Negeri Singapura Dr Mohamad Maliki bin Osman dalam dialog menyampaikan Singapura adalah negara berbilang kaum yang juga hidup harmonis, seperti Kota Medan.
"Setiap kaum di hormati di Singapura, karena kalau negara kacau balau tidak akan ada investasi yang masuk ke Singapura," ungkapnya.
Dijelaskan Mohammad Maliki bin Osman lagi, di Singapura juga sangat peduli terhadap anak Melayu, dan semua anak Melayu diberikan pendidikan secara gratis.
"Semua anak Melayu di Singapura diberikan pendidikan gratis mulai tingkat dasar hingga universitas. Perlakuan istimewa ini tidak diberikan kepada rakyat lainnya," kata menteri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023