Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara memanfaatkan pelaksanaan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 pada 16 Juni-17 Juli 2023 untuk mengenalkan kriya hasil perajin UMKM provinsi beribu kota Medan itu.

"Kami juga ingin meningkatkan pemasaran produk kerajinan tangan UMKM dari Sumut. Kami berharap kriya warisan nusantara ini diminati masyarakat," ujar Wakil Bendahara Dekranasda Sumut Tri Oni Prahayu Ningsih kepada ANTARA di Kompleks PRSU di Medan, Sabtu.

Di PRSU ke-49, Dekranasda membawa berbagai produk kerajinan tangan dari beberapa etnis di Sumatera Utara seperti Batak dan Melayu.

Corak kriya yang khas dari suku-suku tersebut dituangkan dalam berbagai produk mulai dari suvenir misalnya dompet, kalung hingga pakaian lengkap. Teknik pembuatannya pun beragam layaknya tenun dan anyaman.

Harganya pun bervariasi, mulai dari yang termurah Rp15 ribu sampai yang termahal bernilai jutaan rupiah.
"Kami berharap kehadiran kami di PRSU ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas perajin lokal," kata Tri.

Untuk menarik perhatian pengunjung, Dekranasda Sumut mengundang salah satu perajin tenun yang berdomisili di Medan, Marhati Simorangkir.

Marhati, yang sudah 20 tahun menggeluti profesinya, langsung membuat kain tenun bermotif pucca bintik dari Tapanuli Utara di stan Dekranasda Sumut dengan menggunakan gedogan yang merupakan alat tenun bukan mesin.

"Hasilnya nanti bisa berupa sarung dan selendang," kata Tri.

Selain menampilkan beragam acara termasuk hiburan, edukasi dan sosialisasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024, Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 juga menjadi wadah pelaku UMKM dari kabupaten-kota di Sumut untuk menampilkan produk-produknya, baik itu kriya maupun kuliner.

Pihak penyelenggara berharap PRSU 2023 yang bertema "Berikan Cerita Terbaikmu" itu dapat menghadirkan 400 ribu sampai 600 ribu pengunjung selama 32 hari pelaksanaannya.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023