Pemerintah Kota Binjai mendukung pelaksanaan deklarasi komitmen bersama dan sosialisasi gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. 

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Binjai Amir Hamzah saat menghadiri kegiatan Deklarasi Dan Sosialisasi Gerakan Transisi PAUD ke SD, di Aula Pemko Binjai, Jumat (16/6). 

Wali Kota menyampaikan, gerakan ini memiliki makna yang besar terhadap anak-anak, khususnya anak-anak usia PAUD dan SD kelas awal agar siap secara mental maupun karakter, serta memastikan terpenuhinya hak anak dalam mendapatkan proses pendidikan sesuai dengan porsinya.

Gerakan transisi PAUD ke SD ini merupakan upaya dalam menjaga keselarasan pendidikan anak dari PAUD ke SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI) sehingga proses peralihan dapat berjalan lancar dan baik. 

Gerakan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak usia dini yang tidak berkesempatan mengikuti PAUD memiliki hak yang sama untuk dibina dan mendapatkan kemampuan dasar keterampilan dan kematangan yang holistik.

Dalam gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ada tiga target perubahan yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan. Ketiga target tersebut yaitu menghilangkan tes membaca menulis dan berhitung atau calistung pada proses penerimaaan peserta didik baru pada SD/MI sederajat, menerapkan masa pengenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama di PAUD dan SD/MI sederajat.  Serta ketiga, menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi awal anak. 
 
"Dalam dunia pendidikan kita terjadi konsepsi yang keliru, bahwa tes membaca, menulis, dan berhitung menjadi syarat utama untuk masuk ke sekolah dasar," ungkap Wali Kota Binjai. 

"Akibatnya, proses pembelajaran pada tingkat PAUD cenderung berfokus pada pembinaan calistung sehingga pada diri anak muncul pemahaman bahwa belajar adalah hal yang tidak menyenangkan dan anak merasa terpaksa untuk sekolah," jelasnya pula. 

Wali Kota Binjai melanjutkan, kebijakan merdeka belajar untuk mendukung transisi PAUD ke SD yang menyenangkan hendaknya tidak diartikan sebagai  larangan mengenalkan calistung di tingkat PAUD. Tetapi untuk memberikan pemahaman bahwa kemampuan membaca  menulis dan berhitung bukanlah tujuan utama yang ingin dicapai. 

"Mari kita berhenti memaknai bahwa calistung adalah bukti keberhasilan pembelajaran pada anak usia dini, karena proses pendidikan di PAUD dan kelas awal SD semestinya berfokus pada upaya membangun enam kemampuan fondasi awal anak," ucap Wali Kota Binjai. 

Enam kemampuan fondasi awal yang dimaksud diantaranya kemampuan terkait agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif, pengembangan kemampuan motorik dan perawatan diri, serta pemaknaan belajar sebagai hal yang menyenangkan dan positif.

"Melalui momentum ini saya ingin mengajak seluruh jajaran pemerintah kota Binjai serta seluruh satuan pendidikan untuk mendukung dan menyukseskan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, agar anak-anak kita menjadi anak yang berkualitas dan berdaya saing global," tegasnya.

 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023