PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bersama Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Forum Silaturahmi Penyintas (Forsitas) Sumatera Utara memberikan bantuan pengembangan usaha kepada 40 penyintas tindak pidana terorisme di Sumatera Utara.

Vice President CSR Inalum Ali Hasian di Medan, Senin, mengatakan, bantuan itu merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membantu pemulihan penyintas terorisme di Sumatera Utara.

Ia berharap bantuan tersebut bisa berguna untuk para penyintas dan mempercepat pemulihan psikologis dan mental mereka.

"Inalum berkomitmen untuk bisa menjadi bagian dari pemulihan korban aksi terorisme dengan berbagai cara, salah satunya dengan berkolaborasi dengan BNPT. Semoga, kolaborasi ini bisa menjadi cahaya baru dalam kegelapan yang dihadapi para penyintas sehingga bisa memberikan harapan baru kepada para korban untuk dapat kembali beraktivitas, berkarya, dan berkontribusi kepada Indonesia," katanya.
 

Inalum memberikan bantuan Rp100.000.000 yang diberikan kepada 40 penyintas (@Rp 2.500.000). Adapun bantuan ini ditujukan untuk dipergunakan sebagai bantuan dana pendidikan, pengembangan usaha, serta sebagai bentuk dukungan Inalum dalam pemulihan psikologi penyintas.

Diharapkan seluruh korban tindak pidana terorisme yang mengikuti kegiatan Forsitas serta masyarakat bisa menjaga perdamaian serta persatuan dan kesatuan bangsa, juga menyamakan visi serta misi, bahwa terorisme merupakan musuh bersama yang harus diperangi.

Forsitas juga diharapkan mampu menciptakan kemitraan strategis antara BNPT dan penyintas dalam penanggulangan terorisme, khususnya dalam penyebaran pesan perdamaian di  masyarakat.

Selain itu diharapkan pula terwujud rasa saling menguatkan dan saling memotivasi diantara sesama penyintas untuk bangkit dan berkontribusi di masyarakat, serta terimplementasi peran negara dalam rangka memberi pendampingan dan pemulihan kepada warga negara pasca-aksi terorisme.
 

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023