Pemkot tebing Tinggi, Sumatera Utara, terus berupaya menekan angka stunting, salah satunya melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dengan melibatkan semua pihak di daerah itu termasuk BUMN dan BUMD.

Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Muhammad Dimiyathi di tebing Tingi, Jumat,  mengatakan, program BAAS tersebut sangat penting untuk mempercepat penurunan stunting, apalagi program tersebut sudah menjadi program besar nasional. 

Berdasarkan hal tersebut, ia meminta komitmen seluruh organisasi perangkat daerah untuk benar-benar dan serius menuntaskan permasalahan stunting dan dikerjakan dengan gotong-royong bersinergi bersama Forkopimda. 

"Semua pihak harus benar-benar komitmen untuk menuntaskan stunting termasuk OPD dan camat yang akan menjadi bapak asuh. Dan dalam penyalurannya nanti, tidak langsung ke keluarga melainkan melalui pengelola. Harus juga melibatkan BUMN dan BUMD," katanya.

Selain itu ia juga meminta kepada camat dan lurah agar melakukan pendataan terhadap warga mampu dan dermawan yang mau ikut dalam BAAS tersebut.
"Ajak sesuai kemampuan masing-masing. Untuk CSR, nanti kita koordinasikan dulu ke Bank Sumut, BNI, BRI dan Bank Mandiri termasuk bagi pengusaha yang ingin berpartisipasi. Semoga niat baik kita mendapat ridho dari Allah  dan menjadi amal ibadah kita," katanya.

Sementara Plt. Sekdako Tebing Tinggi Drs. Bambang Sudaryono mengungkapkan semua pihak di daerah itu agar lebih fokus menangani 186 balita stunting yang ada dan tersebar di 5 kecamatan.

"Dari 186 ini, ada 27 yang ekstrem, yang kondisi sangat memprihatinkan dan ini yang perlu dipush, bukan hanya terkait balita tapi juga lingkungan tempat tinggalnya," katanya.


Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Nina Zahara  mengatakan, BAAS adalah gerakan gotong royong dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung kepada bayi dua tahun dan bayi lima tahun serta keluarga berisiko stunting.

Langkah langkah percepatan penurunan stunting yang dilakukan di antaranya pemetaan sasaran penerima bantuan, pemetaan calon bapak asuh, bapak asuh berupa korporasi akan dilakukan pemetaan dan diarahkan dengan cakupan yang lebih kecil.

"Dengan prinsip no one behind left tidak boleh ada satupun anak stunting yang tidak memiliki bapak asuh, serta dilakukan evaluasi periodik atas prestasi capaian," katanya.



 

Pewarta: Zulfan Kurniawan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023