Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Sumut naik 1,64 persen pada Maret 2023 menjadi 127,40, lebih tinggi daripada Januari 2023 yakni 125,34.

"NTP itu menjadi indikator tingkat kemampuan dan daya beli petani di pedesaan," ujar Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara Nurul Hasanudin dalam pemaparan daring yang diikuti di Medan, Senin.

BPS Sumatera Utara, Nurul melanjutkan, dipengaruhi kenaikan dari NTP subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan yang termasuk nelayan serta pembudi daya ikan.

Satu-satunya subsektor NTP yang menurun adalah hortikultura yang mengecil 3,33 persen.

Adapun Indeks Harga Terima Petani (lt) pada Maret 2023 berada di angka 146,93 atau lebih tinggi 1,51 persen dari Februari 2023.

Kenaikan itu dipengaruhi oleh beberapa komoditas yaitu jagung, kelapa sawit dan karet.

Sementara Indeks Harga Bayar Petani (lb) Maret 2023 menurun 0,13 persen menjadi 115,33. Nilai tersebut disumbangkan beberapa komoditas seperti cabai merah, bawang merah dan cabai hijau.

"Strategi meningkatkan NTP adalah bagaimana menjaga kualitas harga dari produksi pertanian dan kemampuan mengendalikan harga-harga dari biaya produksi petani," tutur Nurul.

Bukan hanya NTP, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Sumut pada Maret 2023 juga meninggi 1,29 persen (menjadi 124,83) dibandingkan bulan sebelumnya (123,23).

Nilai tersebut datang dari Indeks Harga Terima Petani (lb) 146,93 dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPM) yang menyentuh 117,71 atau meningkat 0,21 persen dari Februari 2023.

Peningkatan BPPM itu disumbangkan komoditas upah penangkapan, pakan jadi (konsentrat) dan bibit kelapa sawit.

"Ini (penambahan NTUP-red) menjadi indikator baik bagi petani subsektor tanaman pangan, perkebunan rakyat dan peternakan," kata Nurul.

Nurul menyampaikan hal tersebut karena NTUP subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat dan peternakan mengalami kenaikan masing-masing 0,35 persen, 2,36 persen dan 0,90 persen pada Maret 2023.

Selebihnya, yakni NTUP subsektor hortikultura dan perikanan yang termasuk nelayan serta pembudi daya ikan menurun dengan angka masing-masing -3,48 persen, -0,07 persen, -0,09 persen dan -0,01 persen.

 

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023