Pangamat ekonomi Gunawan Benjamin meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mewaspadai potensi deflasi di wilayahnya pada Maret 2023.
"Saya memperkirakan deflasi Sumatera Utara pada bulan Maret 2023 lebih dari 0,2 persen. Ini bisa menjadi indikasi buruk pertumbuhan ekonomi yang dibayangi penurunan daya beli masyarakat," ujar Gunawan kepada ANTARA di Medan, Jumat.
Menurut dia, potensi deflasi pada Maret 2023 menjadi peringatan serius lantaran Sumatera Utara sudah mengalami deflasi pada Februari 2023 yakni 0,31 persen.
Idealnya, Gunawan melanjutkan, Sumut merasakan inflasi pada Maret 2023 lantaran di bulan itu masyarakat mulai menjalani puasa.
Secara teori, ketika Ramadhan tiba, permintaan akan bahan konsumsi meningkat yang diiringi meningginya harga. Namun, saat ini yang terjadi adalah harga bahan makanan malah menurun tanpa banyak permintaan.
Gunawan mencatat, harga komoditas seperti cabai rawit menurun lebih dari 27 persen, lalu harga cabe merah semakin murah 17 persen. Harga telur dan daging ayam pun lebih rendah dari biasanya.
Pedagang ayam penyet, kata dia, mengeluhkan permintaan daging ayam hanya sekitar lima sampai tujuh kilogram per hari, padahal biasanya bisa mencapai 10-15 kilogram setiap hari.
Akibat kondisi-kondisi tersebut, indeks harga konsumen (IHK) menurun, yang berpotensi berujung pada deflasi.
"Persoalan ini harus dijawab oleh pemerintah. Jangan-jangan memang masyarakat memiliki masalah daya beli. Jangan sampai karena penurunan daya beli itu terjadi penurunan agregat permintaan terhadap barang-barang di Sumatera Utara," kata Gunawan.
Gunawan pun memberikan beberapa masukan kepada pemerintah untuk mengendalikan deflasi dan dampaknya seperti, pertama, memberikan bantuan bahan pokok kepada masyarakat sebagai ganti kegiatan berbuka bersama yang dilarang Presiden Joko Widodo.
Kebijakan itu diharapkan bisa mempertahankan permintaan akan bahan-bahan pokok.
Kemudian, bisa dengan mempercepat penyelesaian proyek pembangunan, mempercepat pencairan APBD dan APBN, melakukan mitigasi terhadap kemungkinan penurunan harga komoditas di Sumatera Utara serta mendekati pelaku usaha secara intensif agar tidak mem-PHK karyawannya.
"Ada banyak hal yang dapat dilakukan. Pemberian gaji ke-13 dan THR juga berpeluang mendongkrak konsumsi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri," tutur Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Saya memperkirakan deflasi Sumatera Utara pada bulan Maret 2023 lebih dari 0,2 persen. Ini bisa menjadi indikasi buruk pertumbuhan ekonomi yang dibayangi penurunan daya beli masyarakat," ujar Gunawan kepada ANTARA di Medan, Jumat.
Menurut dia, potensi deflasi pada Maret 2023 menjadi peringatan serius lantaran Sumatera Utara sudah mengalami deflasi pada Februari 2023 yakni 0,31 persen.
Idealnya, Gunawan melanjutkan, Sumut merasakan inflasi pada Maret 2023 lantaran di bulan itu masyarakat mulai menjalani puasa.
Secara teori, ketika Ramadhan tiba, permintaan akan bahan konsumsi meningkat yang diiringi meningginya harga. Namun, saat ini yang terjadi adalah harga bahan makanan malah menurun tanpa banyak permintaan.
Gunawan mencatat, harga komoditas seperti cabai rawit menurun lebih dari 27 persen, lalu harga cabe merah semakin murah 17 persen. Harga telur dan daging ayam pun lebih rendah dari biasanya.
Pedagang ayam penyet, kata dia, mengeluhkan permintaan daging ayam hanya sekitar lima sampai tujuh kilogram per hari, padahal biasanya bisa mencapai 10-15 kilogram setiap hari.
Akibat kondisi-kondisi tersebut, indeks harga konsumen (IHK) menurun, yang berpotensi berujung pada deflasi.
"Persoalan ini harus dijawab oleh pemerintah. Jangan-jangan memang masyarakat memiliki masalah daya beli. Jangan sampai karena penurunan daya beli itu terjadi penurunan agregat permintaan terhadap barang-barang di Sumatera Utara," kata Gunawan.
Gunawan pun memberikan beberapa masukan kepada pemerintah untuk mengendalikan deflasi dan dampaknya seperti, pertama, memberikan bantuan bahan pokok kepada masyarakat sebagai ganti kegiatan berbuka bersama yang dilarang Presiden Joko Widodo.
Kebijakan itu diharapkan bisa mempertahankan permintaan akan bahan-bahan pokok.
Kemudian, bisa dengan mempercepat penyelesaian proyek pembangunan, mempercepat pencairan APBD dan APBN, melakukan mitigasi terhadap kemungkinan penurunan harga komoditas di Sumatera Utara serta mendekati pelaku usaha secara intensif agar tidak mem-PHK karyawannya.
"Ada banyak hal yang dapat dilakukan. Pemberian gaji ke-13 dan THR juga berpeluang mendongkrak konsumsi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri," tutur Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023