Puluhan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan menyebutkan program berobat gratis memakai KTP diluncurkan Wali Kota Medan Bobby Nasution bagus saat berunjuk rasa di depan pagar Balai Kota Medan, Kamis (30/3).

Hal itu terungkap ketika para mahasiswa salah satunya menyoroti pengobatan gratis bagi warga kurang mampu menggunakan KTP dinilai tidak terbukti, melainkan sekedar gimmick (tipu muslihat).

Tudingan itu berawal lamanya penanganan pihak Puskesmas saat salah seorang kader HMI berobat menggunakan KTP sesuai anjuran Pemkot Medan lewat program Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB). 

"Kader HMI itu, dilama-lamai ketika berobat menggunakan KTP di puskesmas," ungkap salah seorang mahasiswa.

Akibatnya, jelas dia, kader HMI itu tidak jadi berobat gratis dengan menggunakan KTP. Mendengar ungkapan itu, Bobby langsung meluruskan. 

"Kalian harus bisa membedakan pelayanan dan fasilitas. Tadi kalian bilang pengobatan gratis itu gimmick.  Padahal tidak semua daerah bisa melakukan itu," jelasnya.

Wali kota mengatakan fasilitas gratis yang diberikan Pemkot Medan ada kelasnya, karena tidak mungkin semua fasilitas gratis diberikan kelas VIP. 

"Jika kalian bilang fasilitas berobat gratis bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang diberikan itu dikatakan gimmick, kalian boleh kasih contoh mana yang berobat pakai KTP ditolak," ungkap dia.

Bobby pun mendesak kepada para mahasiswa menunjukkan bukti ada warga kurang mampu yang berobat gratis menggunakan KTP ditolak. Setelah didesak berulangkali, para mahasiswa tidak dapat membuktikannya. 

"Kalau lama sistemnya baik pelayanan Puskesmas maupun rumah sakit, itu yang kalian kritik, tidak ada masalah, saya terima. Jangan kalian bilang fasilitas kesehatan gratis itu gimmick. Jadi sama saja kalian menyampaikan kepada masyarakat jika program kami itu bohong,” ujarnya meluruskan.

Setelah memberi penjelasan tersebut, Bobby Nasution pun selanjutnya menanyakan kepada mahasiswa apakah program kesehatan gratis itu gimmick atau tidak. 

Para mahasiswa pun menjawab dengan pelan, “tidak”.  “Jadi program pengobatan gratis ini bagus atau tidak?,” tanya Bobby kembali kepada mahasiswa.

"Bagus," jawab mahasiswa serempak kembali dengan nada pelan. 

"Kalian kalau memuji sama menghina, harus sama kerasnya. Biar kami tahu mana yang sudah bagus dan mana yang kurang bagus. Berarti yang kalian kritis itu pelayanan di Puskesmas kurang maksimal," tegas Bobby. 

"Saya sudah sampaikan kepada seluruh kepala Puskesmas meningkatkan pelayanan. Jangan ada lagi pelayanan, mulai dari sistem sampai dokter seperti yang seperti-seperti kemarin,” pungkas menantu Presiden Joko Widodo ini.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023