Angka stunting di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, setiap tahun terus mengalami penurunan, dimana tahun 2020 sebesar 18,35 persen, menurun menjadi 15,13 persen di tahun 2021 dan menurun lagi di tahun 2022 menjadi 13,24 persen.

"Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kerja sama dan kerja keras semua pemangku kepentingan di Dairi," kata Bupati Dairi Eddy Keleng Ate  Berutu di Sidikalang, Kamis.

Ia mengatakan, dari 8 aksi konvergensi, beberapa aksi yang sudah dilakukan di antaranya dengan telah membentuk tim koordinasi penurunan stunting (TPPS) Dairi tahun 2021, TPPS kecamatan dan desa, tim pendamping keluarga, kader pembangunan manusia dan pendamping PKH.

"Terdapat 10 kecamatan yang mengalami penurunan stunting. Kecamatan Siempat Nempu Hilir menjadi daerah yang tinggi angka stunting, yakni sebesar 25,98 persen. Kecamatan Sitinjo menjadi daerah yang terendah angka stunting yakni sebesar 5,55 persen," katanya.

Menurut Bupati berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting, diantaranya intervensi perangkat daerah di desa lokus stunting. 

Selain itu, dinas kesehatan melakukan pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, edukasi pemberian tambahan asupan gizi pada balita gizi kurang.

Hal lainnya yang dilakukan, dinas pertanian melakukan pendampingan bagi kelompok masyarakat pekarangan pangan lestari (PPL) dalam peningkatan dan pemanfaatan pekarangan rumah di 26 desa lokus.

Pemkab Dairi sendiri memang telah berkomitmen untuk menurunkan jumlah stunting di Kabupaten Dairi yang dilakukan dari berbagai sisi. Para kepala desa juga ditegaskan agar menambah alokasi dana desa untuk percepatan penurunan stunting.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023