Ribuan santri Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar Raudlatul Hasanah Medan, Sumatera Utara, melakukan tadarus Al Quran dengan membentuk lingkaran sebagai wujud menjaga tradisi di bulan Ramadhan.
Sekretaris Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar Raudlatul Hasanah Medan, Ustaz Mar'an Sabuqi Siregar mengatakan, tadarus Al Quran dengan membentuk lingkaran ini sudah menjadi tradisi ketika bulan Ramadhan tiba.
"Sudah 10 tahun lebih dilakukan seperti ini. Kegiatan ini dilakukan setelah shalat dzuhur dan ashar pada bulan suci Ramadhan saja," ucapnya, Sabtu, di Medan.
Ustaz Mar'an menyebut, ada 1.700-an santri pria yang mengikuti tadarus di mesjid ini, sementara 1.900-an santri putri yang mengikuti tadarus di gedung yang sudah disediakan.
"Jadi pria dan wanita dipisah, satu kelompok lingkaran itu ada 15 sampai 20 orang santri. Mereka masing-masing bergiliran membaca, dan ada yang memperbaiki, ya seperti itu tadarus Al Quran," ucapnya.
Hanya saja, pada tahun 2020 tidak diadakan lingkaran tadarus tersebut karena adanya pandemi COVID-19. Sementara pada 2021, kata Ustaz Mar'an kegiatan tadarus tetap dilakukan hanya saja dengan formasi berbeda.
Tadarus dengan membentuk lingkaran ini sudah dua kali dilakukan setelah dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah.
"Selain tadarus, kegiatan santri seperti sekolah dengan normal, buka puasa bersama dan mendengarkan ceramah setelah shalat tarawih," tambah Ustaz Mar'an.
Salah satu santri asal Serdang Bedagai Suliwah, mengaku senang adanya tadarus lingkaran ini. Karena menambah semangat membaca Al Quran di bulan Ramadhan.
"Saya senang tadarus ini, jadi saling membenahi jika ada yang salah. Selain itu, di pesantren juga ada hafalan Al Quran," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Sekretaris Pesantren Tarbiyah Islamiyah Ar Raudlatul Hasanah Medan, Ustaz Mar'an Sabuqi Siregar mengatakan, tadarus Al Quran dengan membentuk lingkaran ini sudah menjadi tradisi ketika bulan Ramadhan tiba.
"Sudah 10 tahun lebih dilakukan seperti ini. Kegiatan ini dilakukan setelah shalat dzuhur dan ashar pada bulan suci Ramadhan saja," ucapnya, Sabtu, di Medan.
Ustaz Mar'an menyebut, ada 1.700-an santri pria yang mengikuti tadarus di mesjid ini, sementara 1.900-an santri putri yang mengikuti tadarus di gedung yang sudah disediakan.
"Jadi pria dan wanita dipisah, satu kelompok lingkaran itu ada 15 sampai 20 orang santri. Mereka masing-masing bergiliran membaca, dan ada yang memperbaiki, ya seperti itu tadarus Al Quran," ucapnya.
Hanya saja, pada tahun 2020 tidak diadakan lingkaran tadarus tersebut karena adanya pandemi COVID-19. Sementara pada 2021, kata Ustaz Mar'an kegiatan tadarus tetap dilakukan hanya saja dengan formasi berbeda.
Tadarus dengan membentuk lingkaran ini sudah dua kali dilakukan setelah dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah.
"Selain tadarus, kegiatan santri seperti sekolah dengan normal, buka puasa bersama dan mendengarkan ceramah setelah shalat tarawih," tambah Ustaz Mar'an.
Salah satu santri asal Serdang Bedagai Suliwah, mengaku senang adanya tadarus lingkaran ini. Karena menambah semangat membaca Al Quran di bulan Ramadhan.
"Saya senang tadarus ini, jadi saling membenahi jika ada yang salah. Selain itu, di pesantren juga ada hafalan Al Quran," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023