Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut tidak bisa melihat hilal karena tertutup awan di langit Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

"Tadi sama-sama disaksikan dari rooftop (atap) kantor Gubernur Sumut, hilalnya tertutup awan," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan, Eridawati di Medan, Sumut, Rabu.

Pihaknya mengaku pengamatan hilal awal bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah dilakukan bersama, di antaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumut Abdul Amri Siregar.

Seharusnya, kata dia, hilal atau bulan yang terbit pada tanggal satu bulan Kamariah terlihat sewaktu matahari terbenam di ufuk barat.

Kondisi hilal tidak teramati di Kota Medan ini sama yang dialami oleh tim BBMKG Wilayah I Medan yang diturunkan untuk mengamati hilal di Pantai Binasi Barus, Tapanuli Tengah, Sumut.

Total ada empat titik pemantauan hilal di Sumut, yakni rooftop kantor Gubernur Sumut dan Pantai Binasi Banasi Barus, serta rooftop IOF UMSU di Medan dan Pantai Sindeas, Tapanuli Tengah, oleh Stasiun Geofisika Deli Serdang, Sumut.

"Laporan sementara, khususnya di BBMKG Wilayah I Medan di rooftop tidak teramati begitu juga yang di Tapanuli Tengah hilalnya tertutup awan," kata Eridawati.

Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi jatuh pada Kamis ini, usai diputuskan melalui sidang isbat di Gedung Kemenag RI, Jakarta, Rabu.

"Sidang Isbat menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada hari Kamis," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saat memimpin konferensi pers penetapan sidang Isbat.

Dengan penetapan itu maka pada Rabu malam umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan shalat tarawih. Sidang isbat ini diikuti sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, serta tamu undangan lainnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023