Untuk menjadi seorang pengusaha sukses dari nol, tentu membutuhkan kerja keras dan waktu yang tidak sedikit serta penuh komitmen. Mengawali sebagai profesi terapis bekam secara berkeliling dari rumah ke rumah di daerah sekitar pada 2009, Mokhamad Taufik Hidayat (38) sabar menjalani profesinya hingga menjadi pengusaha obat herbal.

Lebih lanjut M.Taufik mengatakan, pada saat menjalani sebagai terapis bekam, memang tidak memasang tarif khusus kepada pasien. "Mereka membayar seikhlasnya saja, namun di situlah menjadi sebuah peluang," ujar M taufik kepada awak media, Jumat (9/3/2023).

M Taufik menuturkan, kebetulan dia pernah sekolah tentang ilmu farmasi serta pengalaman bekerja di salah satu perusahaan farmasi ternama selama 4 tahun, maka ia mulai memadukan antara terapi pasien bekam dengan menyarankan pasien untuk konsumsi obat herbal yang mana tidak mengandung bahan kimia.

Katanya, sebelum menciptakan obat herbal ia mempunyai seorang kerabat yang pada saat itu menderita batu ginjal, dan dokter menyarankan harus dilakukan operasi. Karena saat itu pasien tidak mau dioperasi, akhirnya dia buatkan racikan bahan herbal alami yaitu dari daun tempuyung dimana daun tersebut dikeringkan lalu diracik dan dijadikan sebuah kapsul untuk diminum.

"Alhamdulillah setelah meminum kapsul yang saya buat secara tradisional selama 3 hari pasien itu langsung sembuh. Setelah itu saya mempelajari pendirian usaha serta perizinan obat herbal," ungkapnya.

M Taufik juga menyebutkan sebetulnya untuk tanaman herbal banyak macamnya, untuk penyembuhan batu ginjal saja itu ada berbagai macam seperti daun tempuyung, kumis kucing, daun pecah beling dan lainnya. "Kesemua itu tanpa bahan kimia, sampai saat ini diketahui belum ada bahan kimia yang dapat memecah batu ginjal tersebut," terangnya.

Ditambahkan M.Taufik bahwa produsen herbal mulai banyak diciptakan, akan tetapi hanya ada 2 komoditas herbal yang mulai ramai yaitu habatussauda dan madu. Namun demikian dia tidak bermain di produk yang sudah ada itu, sehingga akhirnya ia menciptakan produk baru walaupun dengan modal seadanya dan tidak meminjam modal ke pihak lain termasuk ke bank. 

"Mengawali produksi saya  membuat tiga jenis produk dan kesemuanya berbentuk kapsul. Produk yang saya buat itu diantaranya Joss-x, Hiu Bantugin, Prosamura. Tiga jenis obat herbal itu masing masing multifungsi, setelah itu saya pasarkan melalui komunitas komunitas dan terapi terapi serta dijual rumah ke rumah, alhamdulilah produk saya bermanfaat serta diterima masyarakat," paparnya.

Selanjutnya, ia mempelajari pendirian pabrik industri herbal, dan dari situ pada 2010 ia bekerja sama dengan apoteker Agus Santoso membuat pabrik herbal di perkampungan kecil.

Ia mendirikan CV Herbal Indo Utama dan merekrut 15 orang karyawan. Saat ini ia memiliki 100 karyawan dimana sekitar 80 persen dari warga sekitar dan 20 persen tenaga ahli dari luar. "Sampai saat ini kami sudah membangun 3 pabrik herbal yaitu pabrik pertama di Dusun Surodadi, Desa Gondowangi, Kecamatan Sawangan, pabrik ke 2 di Dusun Kalangan, serta pabrik ke 3 di Dusun Gunung Kemah, Desa Kalangan," ujarnya.

Pabrik-pabrik itu masing masing memproduksi produk herbal berbeda mulai berbentuk kapsul, teh herbal serbuk, madu herbal dan minyak herbal. "Dan alhamdulilah dari awalnya hanya 3 jenis obat herbal kini sudah ada 130 jenis obat herbal dan sudah dilengkapi perizinannya," jelas Taufik 
Hidayat.

Sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan produk herbal, ia juga membuka kebun tanaman herbal yang ditanami ribuan macam tumbuhan herbal yang kemudian juga bermanfaat menjadi lahan edukasi untuk para mahasiswa dan penggiat pendidikan.

"Besar harapan kami ke depan semoga usaha yang dirintis dari nol ini bisa lebih maju dan berkembang sampai skala nasional dan internasional, dan masyarakat dapat mencintai obat herbal alami tanpa kimial," pungkas M Taufik Hidayat.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023