Yayasan Masyarakat Penjaga Pantai Barat (Yamantab) menggelar peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2023. di Sekretariat Bank Sampah Yamantab (BSY) di Gang Anggrek, Jalan Faisal Tanjung, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Kamis (23/02).
Di kesempatan tersebut, Ketua Yamantab, Damai Mendrofa mengatakan, kegiatan ini merupakan
momentum HPSN untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah sampah tidak jatuh ke lingkungan dan menjadi sumber pencemaran.
"Secara global sampah telah menjadi persoalan dunia dan sampai pada titik yang sangat mengkhawatirkan. Perubahan iklim saat ini salah satu efek dari pengelolaan sampah yang buruk," katanya.
Menurutnya, perubahan iklim disebabkan apa? Salah satunya disebabkan oleh pengelolaan sampah yang buruk dan tidak bertanggungjawab.
Saat ini, masyarakat masih ada yang melakukan cara-cara klasik dalam mengelola sampah. Yaitu, dengan membuang sampah pada tempatnya yang akan berakhir di tempat-tempat pembuangan sampah seperti TPA atau TPS.
Padahal, sampah baik organik dan non organik dapat dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
"Salah satunya adalah ecobrick. Ecobrick sendiri adalah sebuah inovasi visioner yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah sampah plastik," ujarnya.
Lanjutnya, dengan mengecobrick sampah limbah plastik, sampah akan tertunda mencemari lingkungan. Selama itu pula, sampah akan memberi manfaat lain bagi kehidupan baik secara ekonomis maupun kebermanfaatannya dengan menggunakan kembali dalam bentuk produk-produk kerajinan berbahan sampah plastik.
Yamantab sendiri telah concern terhadap persoalan lingkungan hidup sejak tahun 2017. Terobosan baru pun dimunculkan di tahun 2022 dengan melounching Bank Sampah Yamantab (BSY). Kini, BSY telah berhasil merekrut 127 nasabah baik secara perorangan, organisasi komunitas maupun institusi baik perkantoran, sekolah dan lembaga.
"Bank Sampah Yamantab itu berkomitmen menyentuh persoalan sampah ini disektor hulu. Apa itu? Sampah dari tangan kalau boleh jangan jatuh ke tanah, tapi jatuh ke penyimpanan," ucapnya.
Sebagai bentuk komitmenya Yamantab, sambungnya, akan bersedia membantu masyarakat dalam memberikan pemahaman yang benar terhadap pengelolaan sampah di Sibolga dan Tapanuli Tengah.
"Kita akan terus mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya para pelajar dan kita juga menargetkan sekolah-sekolah. Karena disana ada generasi bangsa yang harus kita edukasi secara terus menerus, sampai dia pada level dewasa nanti dia semakin mengenali apa itu sikap dan karakter bertanggungjawab terhadap sampah," ungkapnya.
Kapolres Tapteng yang diwakili Kasat Binmas Iptu Dela Antomi, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Yamantab.
"Acara ini tentu sangat kami apresiasi, apalagi lokasi Bank Sampah ini ternyata dekat dengan Mapolres Tapteng," kata Iptu Dela.
Lanjutnya, kegiatan ini diharapkan dapat berdampak positif ke masyarakat secara meluas.
"Apa yang dijalankan oleh Bank Sampah ini diharapkan dapat disosialisasikan lebih luas lagi, agar semakin banyak masyarakat yang mau ikut terlibat" katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Di kesempatan tersebut, Ketua Yamantab, Damai Mendrofa mengatakan, kegiatan ini merupakan
momentum HPSN untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah sampah tidak jatuh ke lingkungan dan menjadi sumber pencemaran.
"Secara global sampah telah menjadi persoalan dunia dan sampai pada titik yang sangat mengkhawatirkan. Perubahan iklim saat ini salah satu efek dari pengelolaan sampah yang buruk," katanya.
Menurutnya, perubahan iklim disebabkan apa? Salah satunya disebabkan oleh pengelolaan sampah yang buruk dan tidak bertanggungjawab.
Saat ini, masyarakat masih ada yang melakukan cara-cara klasik dalam mengelola sampah. Yaitu, dengan membuang sampah pada tempatnya yang akan berakhir di tempat-tempat pembuangan sampah seperti TPA atau TPS.
Padahal, sampah baik organik dan non organik dapat dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
"Salah satunya adalah ecobrick. Ecobrick sendiri adalah sebuah inovasi visioner yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah sampah plastik," ujarnya.
Lanjutnya, dengan mengecobrick sampah limbah plastik, sampah akan tertunda mencemari lingkungan. Selama itu pula, sampah akan memberi manfaat lain bagi kehidupan baik secara ekonomis maupun kebermanfaatannya dengan menggunakan kembali dalam bentuk produk-produk kerajinan berbahan sampah plastik.
Yamantab sendiri telah concern terhadap persoalan lingkungan hidup sejak tahun 2017. Terobosan baru pun dimunculkan di tahun 2022 dengan melounching Bank Sampah Yamantab (BSY). Kini, BSY telah berhasil merekrut 127 nasabah baik secara perorangan, organisasi komunitas maupun institusi baik perkantoran, sekolah dan lembaga.
"Bank Sampah Yamantab itu berkomitmen menyentuh persoalan sampah ini disektor hulu. Apa itu? Sampah dari tangan kalau boleh jangan jatuh ke tanah, tapi jatuh ke penyimpanan," ucapnya.
Sebagai bentuk komitmenya Yamantab, sambungnya, akan bersedia membantu masyarakat dalam memberikan pemahaman yang benar terhadap pengelolaan sampah di Sibolga dan Tapanuli Tengah.
"Kita akan terus mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya para pelajar dan kita juga menargetkan sekolah-sekolah. Karena disana ada generasi bangsa yang harus kita edukasi secara terus menerus, sampai dia pada level dewasa nanti dia semakin mengenali apa itu sikap dan karakter bertanggungjawab terhadap sampah," ungkapnya.
Kapolres Tapteng yang diwakili Kasat Binmas Iptu Dela Antomi, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Yamantab.
"Acara ini tentu sangat kami apresiasi, apalagi lokasi Bank Sampah ini ternyata dekat dengan Mapolres Tapteng," kata Iptu Dela.
Lanjutnya, kegiatan ini diharapkan dapat berdampak positif ke masyarakat secara meluas.
"Apa yang dijalankan oleh Bank Sampah ini diharapkan dapat disosialisasikan lebih luas lagi, agar semakin banyak masyarakat yang mau ikut terlibat" katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023