Pemerintah Kabupaten Toba, Sumatera Utara menyiapkan sejumlah kegiatan, baik hiburan rakyat maupun UMKM, sebagai upaya memeriahkan F1 Powerboat Lake Toba 2023
Pelaksana Tugas Kadis Kominfo Toba Sesmon Butarbutar di Balige, Kamis, mengatakan pihaknya bersama para pemangku kepentingan menyiapkan tiga lokasi penyelenggaraan kegiatan pendukung F1 Powerboat Lake Toba 2023, yakni Lapangan Mini Soposurung, Pantai Sibolahotang Sas, dan Bundaran D.I. Panjaitan.
Di lokasi yang dapat menampung ribuan pengunjung itu, akan diisi pameran ratusan produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekaligus nonton bersama ajang tersebut.
Dia menjelaskan di Lapangan Mini Soposurung akan berlangsung kegiatan pendukung itu selama tiga hari dengan kapasitas paling besar sekitar 3.000 orang, sedangkan di Pantai Sibolahotang Sas dan Bundaran D.I. Panjaitan dapat menampung 1.500 hingga 2.000 orang.
Sebagai upaya turut mendorong produk lokal, di lokasi akan ada sekitar 502 UMKM yang sebelumnya telah melalui proses asesmen. Mayoritas UMKM yang terlibat memiliki produk kuliner dan suvenir.
“Produk unggulan kami ada kopi, stola tenun Toba, padi, maupun jagung, karena Toba ini dikenal juga sebagai daerah pertanian dan kopi,” katanya.
Baca juga: F1 Powerboat dijadikan ajang promosi UMKM Toba
Kabupaten Toba memiliki beberapa produk kopi unggulan, seperti Mora Kopi dari daerah Ajibata dan Kopi Partungkuan yang sudah pernah dicoba oleh Presiden Joko Widodo.
“Sekarang, berdasarkan Indikasi Geografis, Kopi Arabika Toba sudah diakui, bahwa Toba
adalah penghasil Kopi Arabika,” katanya.
Terkait dengan produk kuliner, Pemerintah Kabupaten Toba mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan ajang F1 Powerboat untuk menonjolkan makanan atau kudapan tradisional khas daerah tersebut.
“Kita imbau masyarakat untuk menyediakan kuliner-kuliner tradisional, seperti kue lapet, tipa-tipa, juga sasagun, yang sudah dimodifikasi menjadi seperti kukis atau biskuit, sehingga bisa dijadikan oleh-oleh,” katanya.
Secara umum, katanya, UMKM yang telah melewati proses asesmen juga diminta meningkatkan kualitas sehingga bisa bersaing dengan produk-produk serupa yang sudah lebih dahulu ada di pasaran, seperti dari segi kemasan, harga, kualitas, dan ketersediaan produk.
"UMKM diarahkan untuk menampilkan produk yang berkualitas dan kompetitif, namun terkait harga tidak melebihi harga pada umumnya," katanya.
Baca juga: Fasilitas "race venue" F1Powerboat rampung 100 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Pelaksana Tugas Kadis Kominfo Toba Sesmon Butarbutar di Balige, Kamis, mengatakan pihaknya bersama para pemangku kepentingan menyiapkan tiga lokasi penyelenggaraan kegiatan pendukung F1 Powerboat Lake Toba 2023, yakni Lapangan Mini Soposurung, Pantai Sibolahotang Sas, dan Bundaran D.I. Panjaitan.
Di lokasi yang dapat menampung ribuan pengunjung itu, akan diisi pameran ratusan produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekaligus nonton bersama ajang tersebut.
Dia menjelaskan di Lapangan Mini Soposurung akan berlangsung kegiatan pendukung itu selama tiga hari dengan kapasitas paling besar sekitar 3.000 orang, sedangkan di Pantai Sibolahotang Sas dan Bundaran D.I. Panjaitan dapat menampung 1.500 hingga 2.000 orang.
Sebagai upaya turut mendorong produk lokal, di lokasi akan ada sekitar 502 UMKM yang sebelumnya telah melalui proses asesmen. Mayoritas UMKM yang terlibat memiliki produk kuliner dan suvenir.
“Produk unggulan kami ada kopi, stola tenun Toba, padi, maupun jagung, karena Toba ini dikenal juga sebagai daerah pertanian dan kopi,” katanya.
Baca juga: F1 Powerboat dijadikan ajang promosi UMKM Toba
Kabupaten Toba memiliki beberapa produk kopi unggulan, seperti Mora Kopi dari daerah Ajibata dan Kopi Partungkuan yang sudah pernah dicoba oleh Presiden Joko Widodo.
“Sekarang, berdasarkan Indikasi Geografis, Kopi Arabika Toba sudah diakui, bahwa Toba
adalah penghasil Kopi Arabika,” katanya.
Terkait dengan produk kuliner, Pemerintah Kabupaten Toba mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan ajang F1 Powerboat untuk menonjolkan makanan atau kudapan tradisional khas daerah tersebut.
“Kita imbau masyarakat untuk menyediakan kuliner-kuliner tradisional, seperti kue lapet, tipa-tipa, juga sasagun, yang sudah dimodifikasi menjadi seperti kukis atau biskuit, sehingga bisa dijadikan oleh-oleh,” katanya.
Secara umum, katanya, UMKM yang telah melewati proses asesmen juga diminta meningkatkan kualitas sehingga bisa bersaing dengan produk-produk serupa yang sudah lebih dahulu ada di pasaran, seperti dari segi kemasan, harga, kualitas, dan ketersediaan produk.
"UMKM diarahkan untuk menampilkan produk yang berkualitas dan kompetitif, namun terkait harga tidak melebihi harga pada umumnya," katanya.
Baca juga: Fasilitas "race venue" F1Powerboat rampung 100 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023