Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) akan menyurati Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II terkait sipon irigasi Batang Gadis yang anjlok di titik lintasan Sungai Aek Pohon.
Kepala Dinas Pertanian Madina, Siar Nasution, Jumat (10/2) menyebut, bahwa bupati Madina HM Ja'far Sukhairi sangat risau akibat kerusakan sipon atau terowongan itu.
Sipon yang anjlok berada di lintasan Sungai Aek Pohon titik Pidoli, Panyabungan, akhir 2022.
Dampak sipon anjlok itu telah menyebabkan aliran air irigasi mandeg. Akibatnya sekira 772,6 hektar lahan pertanian gagal tanam akibat tak terairi.
Hamparan seluas 772,6 hektar itu berada di 15 desa di kawasan Kecamatan Panyabungan.
Irigasi Batang Gadis berada dalam kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II. Sehingga Pemkab Madina hanya sebatas melakukan koordinasi dengan pihak BWS Sumatera II.
Menurut Siar, bupati telah memerintahkan penyiapan surat yang akan ditujukan kepada BWS Sumatera II agar perbaikan sesegera mungkin terlaksana.
Sebab, ini menyangkut nasib petani di kawasan Panyabungan dan target capaian produksi gabah di Mandailing Natal.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Madina dalam menindaklanjuti surat Kordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Darussalam Kecamatan Panyabungan Nomor 521/44/BPP/XII/2022 tanggal 28 Desember 2022 tentang pengaduan petani, telah memandang perlu melakukan langkah-langkah strategis dengan pihak terkait.
Selain itu, pada tanggal 20 Januari 2023, Kepala Unit Pelaksana Lapangan Batang Gadis bersama tim telah melaporkan kondisi yang terjadi kepada kepala BWS Sumatera II.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Kepala Dinas Pertanian Madina, Siar Nasution, Jumat (10/2) menyebut, bahwa bupati Madina HM Ja'far Sukhairi sangat risau akibat kerusakan sipon atau terowongan itu.
Sipon yang anjlok berada di lintasan Sungai Aek Pohon titik Pidoli, Panyabungan, akhir 2022.
Dampak sipon anjlok itu telah menyebabkan aliran air irigasi mandeg. Akibatnya sekira 772,6 hektar lahan pertanian gagal tanam akibat tak terairi.
Hamparan seluas 772,6 hektar itu berada di 15 desa di kawasan Kecamatan Panyabungan.
Irigasi Batang Gadis berada dalam kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II. Sehingga Pemkab Madina hanya sebatas melakukan koordinasi dengan pihak BWS Sumatera II.
Menurut Siar, bupati telah memerintahkan penyiapan surat yang akan ditujukan kepada BWS Sumatera II agar perbaikan sesegera mungkin terlaksana.
Sebab, ini menyangkut nasib petani di kawasan Panyabungan dan target capaian produksi gabah di Mandailing Natal.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Madina dalam menindaklanjuti surat Kordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Darussalam Kecamatan Panyabungan Nomor 521/44/BPP/XII/2022 tanggal 28 Desember 2022 tentang pengaduan petani, telah memandang perlu melakukan langkah-langkah strategis dengan pihak terkait.
Selain itu, pada tanggal 20 Januari 2023, Kepala Unit Pelaksana Lapangan Batang Gadis bersama tim telah melaporkan kondisi yang terjadi kepada kepala BWS Sumatera II.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023