Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menyebut pihaknya tidak menginginkan ancaman resesi global menghambat target pembangunan di daerahnya yang telah disepakati tahun ini.
"Walaupun negaranya tidak mengalami resesi, namun masyarakatnya seolah-olah akan mengalami resesi," ungkap Bobby di Medan, Sumut, Kamis.
Kondisi ancaman resesi ini, lanjut dia, menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Medan, meski demikian harus tetap optimis bahwa target-target pembangunan dapat tercapai.
Wali kota mengaku tidak ingin mendengar ada alasan kondisi ekonomi global maupun kondisi ekonomi di Indonesia menjadi penghambat pembangunan di Kota Medan.
Diketahui, Presiden Joko Widodo mengingatkan sepertiga atau 70 negara akan mengalami resesi di 2023, sedangkan negara yang tidak mengalami resesi bakal seperti resesi dalam rakornas kepala daerah di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).
"Prediksi resesi ini bukan baru hari ini kita dengar. Selama ini kita telah menentukan target-target yang telah kita sepakati, dan target ini harus bisa berjalan," kata dia.
Wali kota juga meminta sejumlah aspek, khususnya untuk mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan bisa tercapai sesuai yang telah disepakati.
Menurutnya target pencapaian PAD bukan hanya menjadi pekerjaan rumah dari badan pendapatan daerah, melainkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Medan.
"Jadi jangan ada yang merasa jika PAD tidak mencapai target, karena kesalahan kepala badannya. Namun semua OPD mempunyai andil," tegas Bobby.
Kepala Bappeda Kota Medan, Benny Iskandar menjelaskan rapat kerja koordinasi ini digelar untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan yang ditetapkan dalam rencana kerja anggaran Pemkot Medan 2023.
Ia menyebut rapat ini sekaligus mengulas atas pelaksanaan program pada 2022 agar lebih menjamin tercapainya target pembangunan sebagaimana ditetapkan.
"Sedangkan tujuan mewujudkan pelaksanaan program kegiatan OPD serta APBD Kota Medan 2023 secara tepat waktu dan tepat sasaran," kata Benny.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Walaupun negaranya tidak mengalami resesi, namun masyarakatnya seolah-olah akan mengalami resesi," ungkap Bobby di Medan, Sumut, Kamis.
Kondisi ancaman resesi ini, lanjut dia, menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Medan, meski demikian harus tetap optimis bahwa target-target pembangunan dapat tercapai.
Wali kota mengaku tidak ingin mendengar ada alasan kondisi ekonomi global maupun kondisi ekonomi di Indonesia menjadi penghambat pembangunan di Kota Medan.
Diketahui, Presiden Joko Widodo mengingatkan sepertiga atau 70 negara akan mengalami resesi di 2023, sedangkan negara yang tidak mengalami resesi bakal seperti resesi dalam rakornas kepala daerah di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).
"Prediksi resesi ini bukan baru hari ini kita dengar. Selama ini kita telah menentukan target-target yang telah kita sepakati, dan target ini harus bisa berjalan," kata dia.
Wali kota juga meminta sejumlah aspek, khususnya untuk mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan bisa tercapai sesuai yang telah disepakati.
Menurutnya target pencapaian PAD bukan hanya menjadi pekerjaan rumah dari badan pendapatan daerah, melainkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Medan.
"Jadi jangan ada yang merasa jika PAD tidak mencapai target, karena kesalahan kepala badannya. Namun semua OPD mempunyai andil," tegas Bobby.
Kepala Bappeda Kota Medan, Benny Iskandar menjelaskan rapat kerja koordinasi ini digelar untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan yang ditetapkan dalam rencana kerja anggaran Pemkot Medan 2023.
Ia menyebut rapat ini sekaligus mengulas atas pelaksanaan program pada 2022 agar lebih menjamin tercapainya target pembangunan sebagaimana ditetapkan.
"Sedangkan tujuan mewujudkan pelaksanaan program kegiatan OPD serta APBD Kota Medan 2023 secara tepat waktu dan tepat sasaran," kata Benny.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023