Warga Gunung Tua mengaku sangat bersyukur ada proyek infrastruktur jalan di Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara karena antara lain mengurangi waktu tempuh perjalanan dan menekan angka kecelakaan lalulintas. 

Proyek infrastruktur Gunungtua - Binanga, Paluta sepanjang 2,4 km, misalnya, membuat jarak tempuh  Subuhan (Padanglawas) - Binanga (Paluta) yang sepanjang 72 km tinggal hanya dua jam. 

"Padahal sebelumnya, saat belum dikerjakannya infrastruktur itu, perjalanan bisa sampai empat jam," ujar supir dum truk, Zainul Harahap (56), di Gunung Tua, Paluta, Senin. 

Dengan bagusnya jalan itu, kendaraan bisa irit dalam penggunaan BBM dan termasuk menekan angka kecelakaan. 

"Nyamanlah di jalan, maunya seterusnya begitu," ujar warga Binanga, Kecamatan Portibi, Paluta itu. 

Apresiasi terhadap proyek infrastruktur itu juga dilontarkan pengusaha UMKM, Rumah Makan Fitri Natorop,  Zakaria Rahmat Siregar. 

Dia mengaku pembangunan infrastruktur jalan itu sangat dirasakannya. 

Dengan jalan yang bagus, aktivitasnya untuk berbelanja keperluan warungnya semakin mudah dan cepat. 

Rumah makannya juga banyak didatangi konsumen karena jalan sudah semakin bagus. 

Pengguna jalan lainnya, Ervin  Hasibuan (45), warga Binanga, Padanglawas Utara itu pun mengaku senang dengan perbaikan jalan tersebut. 

Dengan  jalan yang semakin bagus itu, Ervin mengaku sudah nyaman menggunakan kenderaan roda dua atau roda empatnya. 

"Sebelum dibangun, jalan ini berlobang-lobang sehingga rentan dengan terjadi kecelakaan akibat roda ban masuk ke dalam lobang,"kata pria yang mengaku bekerja di Kota Padangsidempuan. 

Peoyek jalan di Binanga sepanjang 2,4 km itu merupakan bagian dari proyek jalan di Kabupaten Padanglawas Utara dan Kabupaten Padanglawas dengan panjang total 17,9 km.

Proyek itu merupakan bagian dari proyek infrastruktur  multi years Sumut senilai Rp2,7 triliun. 

Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan (JJ) Gunungtua Rasuli Siregar mengatakan, pihaknya berharap agar pelaksana proyek bisa menuntaskan proyek itu sesuai jadwal. 

"Kami terus memantau pengerjaan jalan itu dan yakin bila pekerjaan dilaksanakan setiap hari, maka akan selesai tepat waktu," katanya

Rasuli Siregar menjelaskan, untuk wilayah kerjanya di Padanglawas Utara - Padanglawas pada tahun ini ada enam ruas jalan yang harus diselesaikan. 

Ruas jalan itu jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Paluta dan Kabupaten Padanglawas dengan panjang total 17,9 km.

Ruas jalan itu masing-masing  Gunungtua - Binanga  sepanjang 2,4 km, ruas jalan Binanga - Aeknabara Tonga (2,2 km), Aeknabara - Sibuhuan (4,5 km), Sibuhuan - Ujungbatu (3,6 km), Ujungbatu - Batas Provinsi Riau (3,4 km) dan ruas jalan Paringonan - Sibuhuan (1,8 km).

Menurut dia, dari enam paket ruas jalan tersebut, dua paket sudah selesai dan hampir selesai dikerjakan. 

Yakni ruas jalan Gunungtua - Binanga (2,4 km) dan ruas jalan Binanga - Aeknabara Tonga, yang sudah selesai diaspal 750 meter. 

Untuk ruas jalan yang lain, ujar Rasuli, tinggal menunggu pengaspalan, setelah selesai dilakukan rekonstruksi base. 

"Kalau pengaspalan terus dilakukan, maka akan selesai sesuai program," katanya.

Pihak pelaksana proyek PT  Pijar Utama (KSO), Rahman Situmorang, mengaku optimistis bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 

Pada tahun 2022, ada enam ruas jalan akan selesai. "Akan selesai karena sudah tidak ada kendala secara teknis," katanya. 

Rahman Situmorang mengakui, pelaksanaan proyek terkesan agak lamban karena waktu pengerjaan juga molor dari jadwal. 

Pengerjaan molor karena proyek tidak langsung bisa dikerjakan meski kontrak sudah ditandatangani. 

Berbeda dengan proyek-proyek lainnya, proyek multi year Rp2,7 triliun itu menggunakan sistem desain bangun.

Sistem itu yakni perencanaan baru dibuat setelah kontrak ditandatangani.

"Pekerjaan dilakukan siang dan  malam sehingga pengerjaan optimis selesai tepat waktu," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022