Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, mendorong kerja sama antardaerah penghasil produk hortikultura untuk mengendalikan inflasi di Kota Medan segera terealisasi.
"Kerja sama Pemkab Dairi hingga kini belum ada tindak lanjut, walau sudah kita lakukan beberapa kali pertemuan. Tapi kita tetap dorong," ucap Kabag Perekonomian Setda Kota Medan Regen Harahap di Medan, Selasa.
Ia melanjutkan, terdapat beberapa poin yang belum disepakati antara Pemkot Medan dan Pemkab Dairi, seperti harga komoditas tertentu produk hortikultura.
Di antaranya harga komoditas cabai merah yang akan dikerjasamakan untuk tahap awal sebesar Rp25.000/kg dengan langsung diperoleh dari petani di Kabupaten Dairi.
Wali Kota Medan Bobby Nasution telah mendengarkan pengakuan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu memiliki lahan sekitar 300 hektare untuk ditanami produk hortikultura.
"Bila harga cabai di bawah harga pokok produksi, kita tetap beli Rp25.000/kg. Tapi kalau naik sampai Rp70.000/kg dengan konsekuensi 'marketing plan', kita sudah sepakati Rp25.000/kg," terang dia.
Pihaknya telah menghitung biaya produksi sebatang cabai merah sekitar Rp17.000, namun Pemkab Dairi meminta insentif untuk petani sebesar 25 persen dari harga pasaran jika harga komoditas itu naik.
"Umpamanya harga cabai naik menjadi Rp70.000/kg, sehingga ada selisih Rp45.000/kg. Itu harus dikalikan 25 persen dan ditambah Rp25.000/kg. Ini yang belum kita sepakati," tutur Regen.
Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan mencatat kebutuhan cabai merah sekitar 454 ton/bulan, cabai rawit 146 ton/bulan dan bawang merah 340 ton/bulan.
"Terkait kerja sama antardaerah ini Pemkot Medan terus menjalin komunikasi dengan Batubara, Simalungun, Humbang Hasudutan, Deli Serdang, Langkat, dan Tapanuli Utara," tegas Regen lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Kerja sama Pemkab Dairi hingga kini belum ada tindak lanjut, walau sudah kita lakukan beberapa kali pertemuan. Tapi kita tetap dorong," ucap Kabag Perekonomian Setda Kota Medan Regen Harahap di Medan, Selasa.
Ia melanjutkan, terdapat beberapa poin yang belum disepakati antara Pemkot Medan dan Pemkab Dairi, seperti harga komoditas tertentu produk hortikultura.
Di antaranya harga komoditas cabai merah yang akan dikerjasamakan untuk tahap awal sebesar Rp25.000/kg dengan langsung diperoleh dari petani di Kabupaten Dairi.
Wali Kota Medan Bobby Nasution telah mendengarkan pengakuan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu memiliki lahan sekitar 300 hektare untuk ditanami produk hortikultura.
"Bila harga cabai di bawah harga pokok produksi, kita tetap beli Rp25.000/kg. Tapi kalau naik sampai Rp70.000/kg dengan konsekuensi 'marketing plan', kita sudah sepakati Rp25.000/kg," terang dia.
Pihaknya telah menghitung biaya produksi sebatang cabai merah sekitar Rp17.000, namun Pemkab Dairi meminta insentif untuk petani sebesar 25 persen dari harga pasaran jika harga komoditas itu naik.
"Umpamanya harga cabai naik menjadi Rp70.000/kg, sehingga ada selisih Rp45.000/kg. Itu harus dikalikan 25 persen dan ditambah Rp25.000/kg. Ini yang belum kita sepakati," tutur Regen.
Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan mencatat kebutuhan cabai merah sekitar 454 ton/bulan, cabai rawit 146 ton/bulan dan bawang merah 340 ton/bulan.
"Terkait kerja sama antardaerah ini Pemkot Medan terus menjalin komunikasi dengan Batubara, Simalungun, Humbang Hasudutan, Deli Serdang, Langkat, dan Tapanuli Utara," tegas Regen lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022