PT.Agincourt Resources (AR), pengelola Tambang Emas Martabe menanam 1.000 bibit pohon produktif sebagai upaya menekan risiko luapan Sungai Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Aksi tanam pohon seperti durian, alpukat, trembesi, mangga, manggis, waru, juga bambu di sepanjang daerah aliran Sungai Garoga, Sabtu, PTAR bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel.

Aksi tanam pohon bersama ini dirangkai Apel Kesiapsiagaan Bencana Cuaca Ekstrim pada 19 November 2022.

Kegiatan yang dihadiri Pj Seksa Tapsel M.Frananda, Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni, Kodim 0212/TS ini juga melibatkan kelompok Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Hapesong Baru, Champion Lingkungan, dan masyarakat Garoga.

Deputy General Manager Operations PTAR, Wira Dharma Putra, mengatakan aksi tanam pohon bersama yang di helat saat peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Hari Menanam Pohon Indonesia ini menjadi momen tepat untuk melibatkan peran serta masyarakat dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup di tepi Sungai Garoga.

"Upaya pelestarian lingkungan hidup ini diharapkan dapat memitigasi kerusakan aliran sungai dan abrasi di Desa Garoga dan sekitarnya, juga menekan risiko luapan Sungai Garoga dan perubahan iklim yang bisa berdampak ke pemukiman Desa Garoga yang dihuni 917 jiwa," katanya dalam keterangan tertulis.

Penanaman pohon merupakan langkah tegas PTAR dalam menyikapi perubahan iklim pada akhir tahun 2022 dengan perkiraan curah hujan tinggi. "Aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya selaras dengan Penanganan Perubahan Iklim yang tercakup di poin 13 dari 17 tujuan global dalam agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDG's)," kata Wira.

Upaya PTAR dalam kegiatan konservasi Sungai Garoga pernah dilakukan sebelumnya sebagai bentuk mitigasi terhadap aliran Sungai Garoga yang membelah pemukiman masyarakat.

"Mitigasi ini penting dilakukan karena banjir sangat mungkin menimpa pemukiman Desa Garoga yang dikelilingi sungai dengan struktur tanah sangat rendah di bagian hulu sungai," katanya.

Di katakan bahwa tidak sekadar menanam pohon, namun kegiatan ini tambahnya,  juga memotivasi dan mendorong masyarakat agar semakin peduli dalam menyehatkan lingkungan melalui tindakan bersama, serta mengembangkan budaya 
menanam dan memelihara tanaman.

 
Manajemen PT Agincourt Resources bersama unsur Forkopimda Tapanuli Selatan di kegiatan Aksi Tanam Bibit 1.000 Pohon di Pinggir Sungai Garoga, Kecamatan Batang Toru, Sabtu (19/11). (ANTARA/HO-dok PTAR)

Mewakili Bupati Tapanuli Selatan, Pj. Sekda Tapanuli Selatan, M. Frananda, mengatakan penanggulangan bencana, salah satunya lewat penanaman pohon, merupakan upaya yang penting 
dilakukan, mengingat Tapsel memiliki kondisi geografis dan geologis yang rawan bencana, baik yang disebabkan faktor alam, non-alam, maupun manusia. 

“Oleh karenanya saya mengajak agar penanggulangan bencana di Tapsel harus menjadi prioritas dan dititikberatkan pada pencegahan dan mitigasi bencana, begitu juga sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan khususnya di daerah rawan bencana,” ujar Frananda.

Ia menambahkan bahwa penanggulangan bencana tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi juga tanggungjawab berbagai elemen bangsa, dari masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media massa.

Salah satu warga Desa Garoga, Risma memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada PTAR yang peduli terhadap lingkungan desa mereka mengingat daerah mereka sering longsor.

Sementara Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, mengatakan sepanjang 2021, PTAR menanam lebih dari 8.000 bibit pohon. Sebanyak 5.000 bibit pohon di antaranya ditanam di beberapa titik di dalam dan di luar area Tambang Emas Martabe. 

"PTAR telah menanam lebih dari 41.000 bibit pohon sejak 2012, dengan potensi produksi oksigen sekitar 18 juta kilogram per tahun dan penyerapan gas karbon sekitar 1 juta ton per tahun," ungkapnya.

Sebagai upaya konservasi alam dan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di sungai, pada Agustus silam PTAR melepas 17.000 bibit ikan jurung dan bibit ikan mas di lubuk larangan Sungai Garoga.

"Hasilnya dapat dipanen masyarakat maksimal 2 tahun ke depan. Pelepasan ribuan bibit ikan di lubuk larangan ini kali kedua terjadi setelah pada Juni 2022 PTAR melepas 15.000 bibit ikan jurung dan bibit ikan nila ke Sungai Batu Horing di Desa Batu Horing, Batangtoru," jelas Christine.
 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022