Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan melakukan evaluasi terhadap sejumlah cabang olahraga yang dinilai tidak maksimal dalam pencapaian medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Utara 2022 yang baru usai digelar.
Ketua KONI Medan Eddy Sibarani di Medan, Senin, mengatakan, meski berhasil mempertahankan predikat sebagai juara umum di Porprov Sumut 2022, tidak lantas membuat pihaknya puas. Evaluasi tetap dilakukan, fokus terutama pada cabang olahraga yang gagal memenuhi target.
"Kita evaluasi cabang olahraga yang belum maksimal dalam pencapaian medali di Porprov kali ini. Dalam waktu dekat ini segera kita lakukan evaluasi. Kita ingin tahu apa permasalahan yang terjadi sehingga hasilnya tidak maksimal," katanya.
Pada Porprov Sumut XI yang digelar 29 Oktober hingga 5 November 2022, kontingen Kota Medan tampil sebagai juara umum dengan 84 emas, 45 perak dan 41 perunggu, sementara posisi kedua ditempati Deli Serdang dengan 20 emas, 29 perak dan 43 perunggu serta Binjai di posisi ketiga dengan 18 emas, 25 peran dan 28 perunggu.
Kota Medan mendominasi pada 10 cabang olahraga dengan tampil sebagai juara umum cabang. Yakni, angkat berat, biliar, binaraga, drum band, karate. Kemudian, muaythai, taekwondo, sepak bola, tarung derajat dan tinju.
Eddy menyebutkan, kegagalan sejumlah cabang dalam memenuhi target yang diemban, menunjukkan prestasi olahraga daerah lain cukup merata. Itu akan membuat persaingan atlet semakin ketat untuk menjadi yang terbaik.
"Hal ini harus kita akui, kekuatan sudah merata pada Kabupaten/Kota. Kami akan lakukan evaluasi," ujarnya.
Sedangkan secara umum, Eddy mengaku bahwa hasil yang diraih Medan pada Porprov Sumut kali ini tidak terlepas dari dukungan penuh Pemkot Medan, juga program-program pembinaan kepada atlet. Hal ini cukup beralasan, menilik dari perbandingan pada Porprovsu 2019.
"Memang perolehan yang kami capai kali ini adalah hasil dari sebuah proses. Dan kami berharap, ini bertahan dan terus ditingkatkan sampai terlaksananya PON 2024 di mana Sumatera Utara menjadi tuan rumah bersama Aceh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Ketua KONI Medan Eddy Sibarani di Medan, Senin, mengatakan, meski berhasil mempertahankan predikat sebagai juara umum di Porprov Sumut 2022, tidak lantas membuat pihaknya puas. Evaluasi tetap dilakukan, fokus terutama pada cabang olahraga yang gagal memenuhi target.
"Kita evaluasi cabang olahraga yang belum maksimal dalam pencapaian medali di Porprov kali ini. Dalam waktu dekat ini segera kita lakukan evaluasi. Kita ingin tahu apa permasalahan yang terjadi sehingga hasilnya tidak maksimal," katanya.
Pada Porprov Sumut XI yang digelar 29 Oktober hingga 5 November 2022, kontingen Kota Medan tampil sebagai juara umum dengan 84 emas, 45 perak dan 41 perunggu, sementara posisi kedua ditempati Deli Serdang dengan 20 emas, 29 perak dan 43 perunggu serta Binjai di posisi ketiga dengan 18 emas, 25 peran dan 28 perunggu.
Kota Medan mendominasi pada 10 cabang olahraga dengan tampil sebagai juara umum cabang. Yakni, angkat berat, biliar, binaraga, drum band, karate. Kemudian, muaythai, taekwondo, sepak bola, tarung derajat dan tinju.
Eddy menyebutkan, kegagalan sejumlah cabang dalam memenuhi target yang diemban, menunjukkan prestasi olahraga daerah lain cukup merata. Itu akan membuat persaingan atlet semakin ketat untuk menjadi yang terbaik.
"Hal ini harus kita akui, kekuatan sudah merata pada Kabupaten/Kota. Kami akan lakukan evaluasi," ujarnya.
Sedangkan secara umum, Eddy mengaku bahwa hasil yang diraih Medan pada Porprov Sumut kali ini tidak terlepas dari dukungan penuh Pemkot Medan, juga program-program pembinaan kepada atlet. Hal ini cukup beralasan, menilik dari perbandingan pada Porprovsu 2019.
"Memang perolehan yang kami capai kali ini adalah hasil dari sebuah proses. Dan kami berharap, ini bertahan dan terus ditingkatkan sampai terlaksananya PON 2024 di mana Sumatera Utara menjadi tuan rumah bersama Aceh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022