PT PLN (Persero) mengoperasikan dua unit proyek pembangkit tenaga listrik surya (PLTS) dan solar photovoltaic (PV) Rooftop di 33 lokasi gedung PLN Grup yang akan menjadi bagian dalam pertemuan KTT G20 di Bali.
Hal ini akan menjadi wujud komitmen Indonesia bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dipasok dari energi bersih.
Gubernur Bali I Wayan Koster, dalam keterangan tertulis, Kamis, (3/11) mengapresiasi langkah PLN dalam melakukan transisi ke energi yang lebih bersih.
Koster menyebutkan, Balis sebagai destinasi wisata internasional mendukung penuh rencana pemerintah dan PLN dalam mencapai target net zero emission.
Untuk itu, Bali saat ini memiliki kebijakan daerah untuk bisa mendukung hal ini.
"Kami mempunyai RUED dan kebijakan agar ke depan Bali bisa menjadi wilayah yang mandiri energi.Artinya, Bali ingin menjadi provinsi yang sepenuhnya dipasok dari listrik berbasis EBT sehingga bisa mendukung ekosistem Bali yang bersih dan juga mandiri secara energi," ucap Koster.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rangkaian acara Energi Transition Day di Bali sekaligus memamerkan dua proyek PLTS yang masuk ke dalam sistem kelistrikan di Bali.
"Kami mengoperasikan 2 PLTS yang artinya, dalam penyelenggaraan KTT G20 ini, Bali dipasok listrik bersih dan sebagai wujud komitmen nyata Indonesia dalam mendukung transisi energi yang menjadi poin pembahasan penting dalam KTT G20," ujarnya.
Darmawan merinci, dua PLTS tersebut adalah PLTS Hybrid di Nusa Penida dengan kapasitas 3,5 megawatt peak (MWp) yang terbentang di atas lahan seluas 4,5 hektare.
Untuk menjaga keandalan dari PLTS ini, ditambahkan Battery Energy Storage System (BESS) dengan kapasitas 1,84 megawatt hour (MWh).
"Artinya PLTS ini bisa secara signifikan mengurangi pemakaian BBM yang selama ini berlangsung,"katanya.
Kemudian, PLN juga mengoperasikan PLTS Apung Muara Tukad dengan kapasitas 100 kilowatt peak (KWp).PLTS yang terletak di tengah jantung Kota Bali dan terapung di bibir pantai Kuta seluas 350 meter persegi.
Tidak hanya itu, PLN juga memasang PV Rooftop di 33 lokasi gedung PLN Grup dengan total kapasitas 890,55 kilowatt peak (KWp).
"Langkah PLN ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang menggalakkan solar PV Rooftop sebagai wujud upaya Bali menjadi provinsi yang ramah lingkungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Hal ini akan menjadi wujud komitmen Indonesia bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dipasok dari energi bersih.
Gubernur Bali I Wayan Koster, dalam keterangan tertulis, Kamis, (3/11) mengapresiasi langkah PLN dalam melakukan transisi ke energi yang lebih bersih.
Koster menyebutkan, Balis sebagai destinasi wisata internasional mendukung penuh rencana pemerintah dan PLN dalam mencapai target net zero emission.
Untuk itu, Bali saat ini memiliki kebijakan daerah untuk bisa mendukung hal ini.
"Kami mempunyai RUED dan kebijakan agar ke depan Bali bisa menjadi wilayah yang mandiri energi.Artinya, Bali ingin menjadi provinsi yang sepenuhnya dipasok dari listrik berbasis EBT sehingga bisa mendukung ekosistem Bali yang bersih dan juga mandiri secara energi," ucap Koster.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rangkaian acara Energi Transition Day di Bali sekaligus memamerkan dua proyek PLTS yang masuk ke dalam sistem kelistrikan di Bali.
"Kami mengoperasikan 2 PLTS yang artinya, dalam penyelenggaraan KTT G20 ini, Bali dipasok listrik bersih dan sebagai wujud komitmen nyata Indonesia dalam mendukung transisi energi yang menjadi poin pembahasan penting dalam KTT G20," ujarnya.
Darmawan merinci, dua PLTS tersebut adalah PLTS Hybrid di Nusa Penida dengan kapasitas 3,5 megawatt peak (MWp) yang terbentang di atas lahan seluas 4,5 hektare.
Untuk menjaga keandalan dari PLTS ini, ditambahkan Battery Energy Storage System (BESS) dengan kapasitas 1,84 megawatt hour (MWh).
"Artinya PLTS ini bisa secara signifikan mengurangi pemakaian BBM yang selama ini berlangsung,"katanya.
Kemudian, PLN juga mengoperasikan PLTS Apung Muara Tukad dengan kapasitas 100 kilowatt peak (KWp).PLTS yang terletak di tengah jantung Kota Bali dan terapung di bibir pantai Kuta seluas 350 meter persegi.
Tidak hanya itu, PLN juga memasang PV Rooftop di 33 lokasi gedung PLN Grup dengan total kapasitas 890,55 kilowatt peak (KWp).
"Langkah PLN ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang menggalakkan solar PV Rooftop sebagai wujud upaya Bali menjadi provinsi yang ramah lingkungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022