Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Langkat H Syah Afandin SH membuka Rembuk Stunting Kabupaten Langkat Tahun 2022, diikuti lebih kurang 250 orang, meminta keseriusan aparat terkait untuk benar-benar berusaha secepatnya menurunkan angka stunting.
Kegiatan itu dilakukan di Jentera Malay kediaman Bupati Langkat di Stabat, Rabu (12/10).
Untuk itu, Syah Afandin mengajak semua pihak serius pada penurunan stunting. Sebab banyak masyarakat yang menderita dengan naiknya bahan pokok semakin mahal. Hal ini dapat berdampak kekurangan gizi keluarga, khusus para balita yang mengakibatkan stunting meningkat di Langkat.
"Sebagaimana yang kita liat dengan stunting saat ini banyak masyarakat yang semakin menderita dengan bahan-bahan pokok yang terlampau mahal, dan ini menjadi pukulan bagi kita-kita ini bagaimana yang seharusnya kita membuat masyarakat bisa membeli makanan pokok," sebut Afandin.
Untuk itu, Afandin berharap lewat forum ini bisa melakukan kerja sama seluruh pihak agar penanganan stunting semakin baik, dan menurun.
"Saya punya rasa tanggungjawab terhadap masyarakat-masyarakat ini dan sekaligus ingin menjawab pertanyaan masyarakat mengenai harga-harga di pasar dan dengan adanya acara ini bisa lakukan evaluasi mengenai stunting ini," pintanya.
"Kita harus melakukan kerja keras lagi dan saya minta dengan hormat untuk disampaikan pada sampekan, terkait upaya penurunan stunting ini," tambahnya.
Afandin kembali meyakinkan kepada pihak terkait dan jajaran Pemkab Langkat serius melaksanakan percepatan penurunan stunting. Sertai melakukan penguatan koordinasi dengan pemangku kepentingan baik di tingkat provinsi dan pusat.
"Kerja kolaboratif di seluruh tingkatan pemerintah sangat penting untuk mengawal konvergensi program atau kegiatan dalam upaya mencapai target penurunan stunting," sarannya.
Kepala Bappeda Langkat Hj Rina Wahyuni Marpaung SSTP MAP menjelaskan Langkat telah ditetapkan pada 2023, lokus prioritas penanganan percepatan penurunan stunting pada 165 desa/kelurahan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat serius dalam upaya penurunan stunting.
Rina turut menjelaskan rembuk dilaksanakan satu hari dengan agenda acara disesuaikan dengan penjelasan mengenai stunting, serta pentingnya keterlibatan banyak pihak lintas sektoral kemudian menyampaikan hasil analisis situasi program penurunan stunting, penyampaian dengan diskusi rencana kegiatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Kegiatan itu dilakukan di Jentera Malay kediaman Bupati Langkat di Stabat, Rabu (12/10).
Untuk itu, Syah Afandin mengajak semua pihak serius pada penurunan stunting. Sebab banyak masyarakat yang menderita dengan naiknya bahan pokok semakin mahal. Hal ini dapat berdampak kekurangan gizi keluarga, khusus para balita yang mengakibatkan stunting meningkat di Langkat.
"Sebagaimana yang kita liat dengan stunting saat ini banyak masyarakat yang semakin menderita dengan bahan-bahan pokok yang terlampau mahal, dan ini menjadi pukulan bagi kita-kita ini bagaimana yang seharusnya kita membuat masyarakat bisa membeli makanan pokok," sebut Afandin.
Untuk itu, Afandin berharap lewat forum ini bisa melakukan kerja sama seluruh pihak agar penanganan stunting semakin baik, dan menurun.
"Saya punya rasa tanggungjawab terhadap masyarakat-masyarakat ini dan sekaligus ingin menjawab pertanyaan masyarakat mengenai harga-harga di pasar dan dengan adanya acara ini bisa lakukan evaluasi mengenai stunting ini," pintanya.
"Kita harus melakukan kerja keras lagi dan saya minta dengan hormat untuk disampaikan pada sampekan, terkait upaya penurunan stunting ini," tambahnya.
Afandin kembali meyakinkan kepada pihak terkait dan jajaran Pemkab Langkat serius melaksanakan percepatan penurunan stunting. Sertai melakukan penguatan koordinasi dengan pemangku kepentingan baik di tingkat provinsi dan pusat.
"Kerja kolaboratif di seluruh tingkatan pemerintah sangat penting untuk mengawal konvergensi program atau kegiatan dalam upaya mencapai target penurunan stunting," sarannya.
Kepala Bappeda Langkat Hj Rina Wahyuni Marpaung SSTP MAP menjelaskan Langkat telah ditetapkan pada 2023, lokus prioritas penanganan percepatan penurunan stunting pada 165 desa/kelurahan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat serius dalam upaya penurunan stunting.
Rina turut menjelaskan rembuk dilaksanakan satu hari dengan agenda acara disesuaikan dengan penjelasan mengenai stunting, serta pentingnya keterlibatan banyak pihak lintas sektoral kemudian menyampaikan hasil analisis situasi program penurunan stunting, penyampaian dengan diskusi rencana kegiatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022