Puluhan warga dari dua desa yang ada di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Madina kembali dilarikan ke rumah sakit karena diduga menghirup Hydrogen Sulfida (H2S) dari wellpad T 12 milik PT Sorik Marapi Gheotermal Power pada Selasa (27/9) sekitar pukul 18.00 WIB.

Dari informasi yang dihimpun saat ini sudah ada 42 warga yang sedang mendapat perawatan di dua rumah sakit yang ada di Panyabungan. Ke 42 warga itu merupakan warga Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga.

Dimana, 25 orang dirawat di RSUD Panyabungan dan 17 orang lagi mendapatkan perawatan di rumah sakit Permata Madina.

Bupati Mandailing Natal, HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi serta Ketua DPRD, Erwin Efendi Lubis juga sudah meninjau korban di dua rumah sakit tersebut.

Bupati Mandailing Natal, HM Ja'far Sukhairi Nasution menyampaikan, jika puluhan warga yang dirawat di rumah sakit tersebut diduga karena menghirup H2S.

"Yang dirawat itu warga Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga. Penyebabnya barang kali perkiraan kebocoran H2S. Kita belum tau kepastian. Namun, diseputar wallpad ada uji alir" ujar Bupati ketika meninjau korban di RSUD Panyabungan.

Mengingat kejadian serupa sudah sering terjadi, pemerintah daerah juga sudah beberapa kali melakukan rapat dengan seluruh stakeholder untuk mencari solusi.

"Kemarin seluruh stake holder juga sudah melakukan rapat, diskusi untuk mencari solusi," ujar Bupati.
 
Korban H2S saat dirawat di rumah sakit umum Panyabungan. (ANTARA/Holik)

Bupati menyebut, jika pemerintah daerah sejak awal sudah merekomendasikan kepada pemerintah pusat agar kegiatan perusahaan dihentikan.

"Pemerintah Daerah sejak awal kejadian sudah menyampaikan ke pemerintah pusat jika memang kondisi kegiatan PT SMGP berlarut-larut, warga mengalami trauma kemudian keselamatan jiwanya terancam dan kenyamanan warga tidak terjadi disana tentu sejak dari awal Pemda merekomendasikan agar kegiatannya ditinjau ulang," ungkap Bupati.

Bupati menjelaskan jika kondisi di lokasi saat ini aman. Dan masyarakat di dua desa juga sudah dievakuasi ke tempat yang aman.

"Pasien yang dirawat tidak ada yang mengkawatirkan. Mungkin karena efek dari gas warga muntah-muntah dan saat ini dalam penanganan medis" sebut Bupati.

Pewarta: Holik

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022