Banjir melanda Desa Sampuran Kecamatan Rantobaek Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Kamis (22/9).

Curah hujan yang tinggi sejak Rabu (21/9) malam membuat perkampungan tersebut direndam banjir hingga mencapai 60 centimeter.

Camat Kecamatan Rantobaek, Sopian yang dikonfirmasi ANTARA, menyampaikan, jika desa yang dilanda banjir tersebut merupakan daerah langganan banjir.

"Desa Sampuran ini merupakan daerah langganan banjir apabila musim penghujan," ujarnya.

Selain menggenangi ratusan perumahan penduduk, para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di desa tersebut juga terpaksa diliburkan.

"Selain merendam ratusan rumah penduduk, banjir juga membuat lalu lintas dari arah Madina ke arah Sumatera Barat (Sumbar) terganggu," ujarnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun sebanyak 140 Kepala Keluarga (KK) terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman.

"Ketinggian airnya mencapai 40 - 60 centimeter dan sekarang sudah mulai surut," jelasnya.

Camat menyebutkan, jika pemerintah kecamatan di lokasi sudah membuka dapur umum dan posko kesehatan. 

Forkopimcam baik TNI dan Kepolisian juga sedang berupaya membuka askses lalu lintas dari Madina ke Sumbar agar bisa dilewati.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Pengendali Operasi BPBD Madina, Habibuddin Daulay menyebutkan, jika banjir ini diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan di Kecamatan Ranto Baek.

"Yang terendam banjir sebanyak 140 KK, tapi saat ini air sudah mulai surut, korban jiwa tidak ada. Masyarakat sebagian dipindahkan ke rumah masyarakat yang masih aman dan kondisi masih terkendali," jelas Habib.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022