Harga tandan buah segar sawit (TBS) di Sumatera Utara melonjak atau sudah mencapai Rp1.630 per kg di awal pekan ini didorong ekspor yang meningkat. 

"Alhamdulillah, harga TBS terus naik. Awal pekan ini harga di pabrik sudah Rp1. 630 per kg," ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Mandailing Natal, Sumut, Aflan Qadafi Nasution di Medan, Selasa. 

Pada 25 Juli, harga TBS masih Rp1.160 per kg. 

Menurut dia, kenaikan harga TBS didorong banyak faktor, mulai semakin meningkatnya permintaan di tengah produksi yang mulai melemah akibat lagi kemarau/trek, termasuk dampak kenaikan harga crude palm oil (CPO).

Harapannya, harga TBS terus naik sebelum terjadi panen raya yang biasanya dimulai September atau Oktober.

Biasanya saat panen raya dimana produksi melimpah, harga TBS turun. 

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto, mengakui, harga CPO terus naik. 

Harga CPO pada 1 Agustus sebesar Rp10.103 per kg dan terus naik hingga 9 Agustus Rp11.000 per kg. 

Kenaikan harga didorong banyak faktor seperti permintaan dari luar negeri yang meningkat. Kemudian adanya kebijakan pemerintah yang mendorong peningkatan ekspor. 

"Pemerintah tampaknya terus berusaha membuat regulasi yang mendorong percepatan ekspor CPO dan produk lainnya," katanya. 

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 123/PMK019/2022 tentang Perubahan Kedua atas PMK No 39/PMK.010/2020 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar yang dikeluarkan 8 Agustus  2022 mendorong volume ekspor. 

"Ekspor memang sangat membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah," katanya. 

Indonesia, katanya, harus benar-benar memanfaatkan peluang besar saat pandemi COVID-19 mereda. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022