Torehan gemilang kembali diraih para atlet National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara di ASEAN Para Games (APG) 2022, di Solo Jawa Tengah. Hingga hari kelima pelaksanaan APG, total sudah sudah sumbangkan 15 medali emas, 9 perak, dan 5 perunggu. Torehan ini tentu sudah mendekati target NPC Sumut di APG yakni 20 medali emas.
 
Pada pertandingan cabang olahraga atletik di Stadion Manahan Solo, Rabu (3/8/2022) atlet Sumut kembali sumbangkan medali bagi Indonesia. Tampil di cabor lempar cakram F57 putra, Alan Sastra Ginting sukses merebut medali emas, setelah melakukan lemparan terjauh  40,15 meter. Ini adalah medali kedua yang ia raih, setelah di nomor tolak peluru Alan harus puas meraih perunggu.
 
Usai pertandingan Alan tetap puas dengan hasil yang ia capai. Atlet yang akan mengakhiri masa karirnya sebagai atlet usai APG ini berharap prestasi yang ia raih selama ini bisa menjadi motivasi bagi atlet muda untuk bisa berbuat lebih hingga tingkat internasional.
 
“Sebenarnya saya ingin all out untuk memecahkan rekor pribadi saya, karena APG di Solo adalah yang terakhir. Tapi hasilnya ternyata berbeda, tapi saya langsung fokuskan ke lempar cakram. Alhamdulillah, medali emas bisa saya raih kembali,” uajr Alan.
 
Pria yang juga ketua NPC Sumut ini mengaku terkejut atas pencapaian atletnya di APG tahun ini. Menurut Alan, target 20 emas yang dicanangkan sejak awal tampaknya akan bertambah, seiring masih banyak atlet Sumut yang menyisakan partai final untuk beberapa cabor, seperti atletik, angkat berat, catur, dan judo.
 
“Kemungkinan besar bisa melampaui sampai dengan 25 medali emas. Dengan hasil ini saya sangat apresiasi perjaungan mereka untuk bisa juara. Medali yang diraih atlet kita ini khusus kita persembahkan untuk gubernur Sumut. Ini bukti bahwa atlet asal Sumut bisa membawa nama harum daerah hingga event internasional,” kata Alan
 
Pada ajang APG kali ini, atlet Sumut telah mencatatkan sejarah baru. Terutama prestasi yang diraih Putri Aulia dan Nur Ferry Pradana di cabor atletik. Keduanya hingga kemarin meraih masing – masing tiga medali emas. Lebih special lagi, keduanya merupakan pasangan suami istri. Sehingga layaklah, jika keduanya disebut sebagai istana medali emas.
 
Sebelumnya Ferry meraih emas ketiganya di nomor lari 400 meter T47 putra, setelah finish tercepat dengan catatan waktu 50,50 detik. Nur Ferry mengaku ini adalah pencapaian terbaik selama karirnya, terlebih tampil di rumah sendiri. Bahkan, Nur Ferry berjanji akan menyapu bersih dua nomor sisa di APG kali ini.
 
"Medali emas ini saya persembahkan untuk saya sendiri kemudian orang tua dan istri yang selalu mendukung saya. Ini termasuk event yang bergengsi dan baru pertama selama bertanding disaksikan alngsung kedua orang tua dan mertua serta istri di sini ikut tanding,” ucap Ferry.
 
Torehan apik juga dilengkapi sang istri, Putri Aulia yang terlebih dahulu menggenggam medali emas di nomor lomapt jauh T13. Di final, Putri mencatatkan lompatan terjauh yakni 4,89 meter. Menurut Putri, torehan ini sudah mencapai ekspektasi dirinya sejak awal yang memang bisa mempersembahkan tiga emas.
 
“Ini juga nanti ada satu nomor lagi di 4x100 meter. Ini adalah APG terakhir, sehingga capai target sih. Makanya kalau bisa sapu bersih,” ujarnya.
 
Tambahan medali emas juga ditorehkan Muhammar Habibila di nomor lompat jauh. Kemudian medali perak diraih sprinter Sumut lainnya, Eko Saputra dan Siti Nuraisyah Asikin di tolak peluru. Serta perunggu direbut Nina Gusmita di nomor balap kursi roda T54 putra.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022