PT Agincourt Resources (PTAR) hadir di Women 20 (W20) Summit di Parapat, Danau Toba, Sumatera Utara dan mendukung kuat keberagaman gender.
"Komitmen keberagaman gender dilakukan perusahaan melalui peningkatan partisipasi perempuan dan pengembangan kompetensi profesional yang setara," ujar General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis di Simalungun, Rabu (20/7).
Menurut dia, saat ini sebanyak 26 persen posisi di PTAR diisi oleh perempuan, sesuai minat dan kompetensi masing-masing.
"Komitmen manajemen sejalan dengan W20 yang mengangkat isu kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan," katanya.
Rahmat Lubis mengatakan sejak 2016 PTAR sudah menetapkan kebijakan keberagaman gender di seluruh aspek operasional perusahaan.
Perusahaan juga membangun budaya dan lingkungan kerja yang mempromosikan martabat dan rasa hormat.
Kemudian tempat kerja bebas dari diskriminasi, intimidasi, penindasan atau pelecehan.
Selain itu, PTAR menyediakan program pelatihan dan penyadaran bagi tenaga kerja untuk meningkatkan pemahaman atas isu keberagaman dan kesetaraan gender.
PTAR, pengelola Tambang Emas Martabe, juga menyusun sejumlah kebijakan sebagai dasar mempraktikkan keberagaman gender. Seperti kebijakan cuti hamil dan cuti ayah, kode praktik manajemen pembatasan kerja terkait kehamilan.
Termasuk kebijakan laktasi yang mencakup penyediaan fasilitas bagi karyawan menyusui untuk mengumpulkan dan menyimpan ASI bagi bayi mereka.
Berbagai inisiatif kebijakan keberagaman gender PTAR mencatat, hingga akhir 2021 terdapat 242 perempuan bekerja di PTAR.
"Jumlah itu setara dengan 26 persen dari total karyawan PTAR. Pada 2019, karyawan perempuan di perusahaan masih 25 persen," ujar Rahmat.
Bahkan dari 26 persen itu, sebanyak 10 persen di antaranya berhasil menduduki posisi manajemen dengan peran sebagai superintendent ke atas.
Untuk di tingkat manajemen puncak dua perempuan diangkat sebagai komisaris dan direktur.
Upaya perusahaan dalam keberagaman gender membuahkan hasil positif yakni meningkatnya partisipasi perempuan.
PTAR satu-satunya perusahaan tambang emas di Indonesia yang memiliki komposisi karyawan perempuan hingga 26 persen.
Praktik keberagaman gender di Tambang Emas Martabe dirasakan Latipa Henim Siregar.
Perempuan kelahiran Batangtoru, Tapanuli Selatan, itu bekerja di PTAR sejak 2004 dengan posisi awal sebagai junior geologist.
Selama 18 tahun bekerja hingga kini Latipa sudah mengalami empat kali promosi jabatan hingga akhirnya ia menduduki posisi Superintendent Grade Control Operations, Departemen Mine Geology.
“Selama saya bekerja, PTAR memberikan kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki untuk mengembangkan diri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Komitmen keberagaman gender dilakukan perusahaan melalui peningkatan partisipasi perempuan dan pengembangan kompetensi profesional yang setara," ujar General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis di Simalungun, Rabu (20/7).
Menurut dia, saat ini sebanyak 26 persen posisi di PTAR diisi oleh perempuan, sesuai minat dan kompetensi masing-masing.
"Komitmen manajemen sejalan dengan W20 yang mengangkat isu kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan," katanya.
Rahmat Lubis mengatakan sejak 2016 PTAR sudah menetapkan kebijakan keberagaman gender di seluruh aspek operasional perusahaan.
Perusahaan juga membangun budaya dan lingkungan kerja yang mempromosikan martabat dan rasa hormat.
Kemudian tempat kerja bebas dari diskriminasi, intimidasi, penindasan atau pelecehan.
Selain itu, PTAR menyediakan program pelatihan dan penyadaran bagi tenaga kerja untuk meningkatkan pemahaman atas isu keberagaman dan kesetaraan gender.
PTAR, pengelola Tambang Emas Martabe, juga menyusun sejumlah kebijakan sebagai dasar mempraktikkan keberagaman gender. Seperti kebijakan cuti hamil dan cuti ayah, kode praktik manajemen pembatasan kerja terkait kehamilan.
Termasuk kebijakan laktasi yang mencakup penyediaan fasilitas bagi karyawan menyusui untuk mengumpulkan dan menyimpan ASI bagi bayi mereka.
Berbagai inisiatif kebijakan keberagaman gender PTAR mencatat, hingga akhir 2021 terdapat 242 perempuan bekerja di PTAR.
"Jumlah itu setara dengan 26 persen dari total karyawan PTAR. Pada 2019, karyawan perempuan di perusahaan masih 25 persen," ujar Rahmat.
Bahkan dari 26 persen itu, sebanyak 10 persen di antaranya berhasil menduduki posisi manajemen dengan peran sebagai superintendent ke atas.
Untuk di tingkat manajemen puncak dua perempuan diangkat sebagai komisaris dan direktur.
Upaya perusahaan dalam keberagaman gender membuahkan hasil positif yakni meningkatnya partisipasi perempuan.
PTAR satu-satunya perusahaan tambang emas di Indonesia yang memiliki komposisi karyawan perempuan hingga 26 persen.
Praktik keberagaman gender di Tambang Emas Martabe dirasakan Latipa Henim Siregar.
Perempuan kelahiran Batangtoru, Tapanuli Selatan, itu bekerja di PTAR sejak 2004 dengan posisi awal sebagai junior geologist.
Selama 18 tahun bekerja hingga kini Latipa sudah mengalami empat kali promosi jabatan hingga akhirnya ia menduduki posisi Superintendent Grade Control Operations, Departemen Mine Geology.
“Selama saya bekerja, PTAR memberikan kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki untuk mengembangkan diri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022