Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyarankan agar panitia kurban melakukan penyembelihan hewan kurban di tempat pemotongan yang resmi guna memastikan hewan kurban di daerah itu tidak terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Untuk lebih aman, sebaiknya panitia kurban melakukan penyembelihan di tempat pemotongan hewan yang resmi, " katanya di Medan, Jumat.
Pemprov Sumut sudah membentuk tim pengawas dan meminta pemerintah kota dan kabupaten melakukan hal sama untuk memastikan hewan kurban yang disembelih saat Idul Adha bebas dari PMK.
"Semua harus menyadari bahayanya PMK pada hewan. Jadi harus sama-sama waspada di dalam penyembelihan hewan kurban," katanya
Pemprov Sumut sudah sejak awal melakukan pengamanan untuk menekan PMK pada hewan kurban di daerah itu, seperti mengawasi secara ketat pasokan hewan ke daerah itu, menyalurkan obat-obatan, dan melakukan vaksinasi hewan ternak.
Pada Jumat, Pemprov Sumut menyalurkan 10 ribu vaksin PMK secara serentak ke kabupaten/kota di Sumut. Total vaksin yang sudah tiba di Sumut sebanyak 11.600 dosis dan 1.600 di antaranya sudah disalurkan pada tahap pertama.
Menurut data, 8.000 hewan ternak di Sumut sudah sembuh dari PMK.
Dengan langkah-langkah itu, katanya, sebenarnya hewan untuk kurban bisa dikatakan aman.
Apalagi, katanya, kebutuhan hewan kurban Sumut sudah mencukupi atau tersedia stok 70 ribu ekor dari kebutuhan sekitar 35 ribu-40 ribu ekor.
Sumut diakui masuk dalam provinsi keempat terbesar terpapar PMK. Dari total 33 kabupaten/kota di daerah itu ada 19 kabupaten yang sudah terpapar PMK dengan paling parah di Batubara ada 14 ribu hewan ternak terpapar PMK, meski akhirnya 8.000 yang sembuh.
Jumlah hewan ternak yang mati kena PMK di daerah itu 17 ekor.
Peternak dari Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Deliserdang, Rizky Adriand, mengaku setuju dengan program pemerintah.
"Memang tidak baik membeli obat-obatan secara sembarangan untuk atasi PMK. Sebaiknya berkoordinasi dengan pemerintah, " katanya.
Dia mengaku, dengan informasi penanganan PMK, pembelian hewan kurban masih masuk dalam kategori bagus di Sumut di tengah ada wabah penyakit itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022