Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini penggunaan platform digital menjadi kunci keberhasilan dari program Kartu Prakerja, terlebih program itu diawali ketika pandemi COVID-19 mulai merebak di Tanah Air.

Saat menyampaikan arahan di hadapan alumni Kartu Prakerja dalam Temu Raya #KitaPrakerja di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, jawa Barat, Jumat, Jokowi sempat mengenang bagaimana program itu mulai bergulir pada 11 April 2021 hanya selang sekira sebulan setelah kasus COVID-19 pertama terdeteksi di Indonesia.

"Sehingga suasananya saat itu suasana COVID. Bagaimana menyiapkan sebuah program tapi suasananya adalah PSBB dan PPKM. Bayangkan," katanya.

Oleh karena itu presiden begitu mengapresiasi atas tingginya antusiasme masyarakat dan angkatan kerja di Indonesia atas program Kartu Prakerja.

Ia menjabarkan bahwa Kartu Prakerja telah menerima pendaftaran hingga 115 juta orang, yang diverifikasi menjadi 84 juta dan sampai saat ini telah menyalurkan manfaat kepada 12,8 juta orang.

"Besar sekali, ini angka yang tidak kecil 12,8 juta, yang produktivitasnya meningkat, skill-nya meningkat, pengalaman kerjanya meningkat karena pelatihan ini 12,8 juta," ujar Jokowi.

Presiden meyakini bahwa angka itu tercapai berkat penggunaan platform digital sehingga Kartu Prakerja bisa menjangkau dan dimanfaatkan oleh semua masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

"Apa bisa cara-cara ini kita lakukan kalau kita tidak menggunakan platform digital? Tidak mungkin, ya ndak?" katanya yang disambut teriakan, "betul" dari para alumnus Kartu Prakerja yang hadir di lokasi.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak Jerman tingkatkan investasi di industri kendaraan listrik

"Platform seperti ini hanya bisa dihasilkan anak-anak muda, yang sudah tua seperti saya ini enggak mungkin bisa membikin platform bagus seperti ini," ujar Jokowi, menambahkan.

Jokowi juga mengapresiasi kesediaan anak-anak muda yang berkenan mengabdikan diri menjadi manajemen pelaksana (PMO) Kartu Prakerja, seperti Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dan Direktur Operasi & Teknologi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing.

"Saya tahu, ini mereka kerja di korporasi gajinya sudah di atas Rp150 juta. Mau bergabung dengan PMO, yang gajinya enggak tahu hanya berapa. Saya malu mau menyebutkan, karena yang gaji pemerintah, mungkin sepertiga mungkin seperempatnya," katanya.

"Mau, bayangkan. Saya sudah kenal banyak PMO yang muda-muda, yang menyiapkan sistemnya, platform-nya, aplikasinya. Dan yang paling penting manfaatnya betul-betul ada," ujar Jokowi, melengkapi.

Kartu Prakerja adalah salah satu program yang dijanjikan oleh Jokowi dalam kampanye Pemilihan Presiden 2019 dan resmi mulai bergulir sejak April 2020. Sejak itu, manfaat Kartu Prakerja telah diterima oleh 12,8 juta orang dalam angkatan kerja dan program tersebut kini akan memasuki gelombang ke-33.

Jokowi menyebutkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa 88,9 persen alumni Kartu Prakerja mengaku program tersebut berhasil meningkatkan keterampilan mereka.

Silaturahim Temu Raya #KitaPrakerja dihadiri 8.000 alumni Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia beserta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Komite Cipta Kerja Airlangga Hartarto dan Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko selaku Wakil Ketua Komite Cipta Kerja.

Turut hadir pula mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022