Wali Kota Medan Bobby Nasution mengharapkan produk minyak goreng merah yang kaya akan gizi bisa menjadi solusi dalam mengatasi stunting di daerah ini.
"Berdasarkan penelitian minyak goreng merah banyak sekali gizi, terutama vitamin A mengatasi stunting. Tentunya ini bermanfaat bagi masyarakat, sebab kita saat ini fokus menangani stunting," ungkap dia di Medan, Sumatera Utara, Kamis.
Hal ini dikatakan dia usai mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau produksi minyak goreng merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Ia mengatakan bahwa Pemkot Medan dewasa ini sedang berkonsentrasi terhadap penanganan dan menurunkan angka stunting terhadap anak di bawah lima tahun di daerah ini.
Oleh karena itu, inovasi yang dilakukan PPKS Medan dengan memproduksi minyak goreng merah dari kelapa sawit bermanfaat mengentaskan permasalahan kekerdilan di Kota Medan.
Baca juga: Wali Kota Medan dukung Korlantas terapkan ETLE mobile
Data terakhir Dinas Kesehatan Kota Medan menyebutkan bahwa angka stunting pada bulan penimbangan Februari 2022 sebanyak 555 balita di Kota Medan.
"Kita apresiasi dan berterima kasih kepada PPKS Medan yang telah berinovasi dalam menghadirkan produksi minyak goreng merah ini," tutur Bobby.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku kehadiran pihaknya untuk melihat langsung proses produksi minyak goreng merah karena harus terus dikembangkan.
"Ada tiga manfaat pengembangan minyak goreng merah ini. Selain mensuplai kebutuhan minyak goreng, meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku UMKM, dan tidak kalah penting dapat mengatasi penanganan stunting," katanya.
Ia berjanji mengucurkan bantuan bergulir kepada petani sawit rakyat, koperasi dan UMKM yang diharapkan dapat mengembangkan produksi dan membangun pabrik minyak goreng merah di Sumut.
"Saya sudah melihat langsung proses produksi minyak goreng merah ini. Setelah ini tentunya kami mengucurkan bantuan agar produksinya berkembang dan masyarakat merasakan langsung manfaatnya," ungkap Menteri Teten.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Berdasarkan penelitian minyak goreng merah banyak sekali gizi, terutama vitamin A mengatasi stunting. Tentunya ini bermanfaat bagi masyarakat, sebab kita saat ini fokus menangani stunting," ungkap dia di Medan, Sumatera Utara, Kamis.
Hal ini dikatakan dia usai mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau produksi minyak goreng merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Ia mengatakan bahwa Pemkot Medan dewasa ini sedang berkonsentrasi terhadap penanganan dan menurunkan angka stunting terhadap anak di bawah lima tahun di daerah ini.
Oleh karena itu, inovasi yang dilakukan PPKS Medan dengan memproduksi minyak goreng merah dari kelapa sawit bermanfaat mengentaskan permasalahan kekerdilan di Kota Medan.
Baca juga: Wali Kota Medan dukung Korlantas terapkan ETLE mobile
Data terakhir Dinas Kesehatan Kota Medan menyebutkan bahwa angka stunting pada bulan penimbangan Februari 2022 sebanyak 555 balita di Kota Medan.
"Kita apresiasi dan berterima kasih kepada PPKS Medan yang telah berinovasi dalam menghadirkan produksi minyak goreng merah ini," tutur Bobby.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku kehadiran pihaknya untuk melihat langsung proses produksi minyak goreng merah karena harus terus dikembangkan.
"Ada tiga manfaat pengembangan minyak goreng merah ini. Selain mensuplai kebutuhan minyak goreng, meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku UMKM, dan tidak kalah penting dapat mengatasi penanganan stunting," katanya.
Ia berjanji mengucurkan bantuan bergulir kepada petani sawit rakyat, koperasi dan UMKM yang diharapkan dapat mengembangkan produksi dan membangun pabrik minyak goreng merah di Sumut.
"Saya sudah melihat langsung proses produksi minyak goreng merah ini. Setelah ini tentunya kami mengucurkan bantuan agar produksinya berkembang dan masyarakat merasakan langsung manfaatnya," ungkap Menteri Teten.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022