Nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumatera Utara pada triwulan I 2022 masih turun 15,45 persen dibandingkan periode sama 2021, meski di Maret, devisa golongan barang itu sudah mulai meningkat.
"Nilai ekspor karet Sumut pada triwulan 1 2022 masih 358,768 juta dolar AS atau turun 15, 45 persen dari periode sama 2021,"ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin di Medan, Selasa.
Pada triwulan I 2021, nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumut sudah sebesar 424,321 juta dolar AS.
NIlai ekspor komoditas itu pada triwulan I masih melemah, meski pada Maret, devisa golongan barang tersebut mulai naik.
Pada Maret, nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumut mencapai 137,767 juta dolar AS atau naik dari Februari yang masih 106,702 juta dolar AS.
Melemahnya nilai ekspor karet dan barang dari karet pada triwulan I membuat posisi golongan barang itu di peringkat kedua dalam total ekspor digeser oleh berbagai produk kimia.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, mengatakan, harga karet jenis TSR20 di bursa Singapura turun akibat pembeli utama komoditas itu yakni Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melakukan "lockdown" untuk mengendalikan COVID-19.
Termasuk, dampak langkah Thailand yang menjual komoditas itu lebih murah.
Harga ekspor karet sudah tinggal sekitar 1,6 dolar AS per kg dari sebelumnya 1,7an dolar AS kg.
"Kalau RRT terus 'lockdown', ada prakiraan volume dan harga karet turun lagi, apalagi kalau Thailand juga terus menawarkan harga lebih murah,"ujar Edy Irwansyah.
Total volume ekspor karet Sumut pada Januari-April 2022 turun 2,72 persen dibandingkan periode sama 2021 atau menjadi 131.718 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022