Terjadi perselisihan antar nelayan di pesisir pantai timur Kabupaten Langkat, mengakibatkan penganiayaan dan penyitaan satu unit boat Pukat Udang ukuran 21 kaki milik nelayan Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Serang Jaya Hilir Kecamatan Pematang Jaya.
Dimana peristiwa itu terjadi Minggu (24/4) sekira pukul 22.00 WIB, di Dusun VI Kampung Baru Desa Serang Jaya Hilir Kecamata Pematang Jaya, seperti yang disampaikan Bhabinkamtibmas Rico Surya Ardana D, Senin (25/4).
Dimana pihaknya bersama Kepala Dusun telah melaksanakan kegiatan tatap muka bersama dengan masyarakat nelayan serta mencari solusi untuk penyelesaiaan permasalahan yang terjadi antara kedua belah pihak, katanya.
Adapun beberapa hal ditemukan, dilapangan antara lain bahwasanya masyarakat nelayan Desa Serang Jaya Hilir tidak pernah melarang siapa pun untuk mencari ikan dan sebagainya diperairan mana saja selagi tidak di luar dari ketentuan, bahwasanya Masyarakat Nelayan Desa Serang Jaya Hilir merasa terganggu dengan adanya kegiatan pencarian ikan dan hasil laut lainnya yang menggunakan alat tangkap ikan yang tidak semestinya (Pukat Udang).
Selain itu banyaknya bubu dari Mayarakat Desa Serang Jaya Hilir yang rusak dan hilang akibat dari pemakaian Pukat Udang tersebut, penggunaan Pukat Udang tersebut dilakukan lebih dari sekali sehingga masyarakat terpancing emosi untuk memberikan efek jera.
Sementara untuk boat/japal yang digunakan untuk Pukat Udang milik warga Kecamata Pangkalan Susu masih berada di Dusun VI Kampung Baru Desa Serang Jaya Hilir beserta jaring pukat yang disimpan didalam lambung kapal dan dijaga oleh masyarakat sekitar dan dalam keadaan baik.
Selain itu nasyarakat Desa Serang Jaya Hilir siap untuk bermusyawarah agar tidak adanya berita simpang siur yang dapat mengakibatkan permasalahan makin besar.
Sampai dengan saat ini situasi Masyarakat Nelayan dalam keadaan aman dan kondusif dan nasyarakat melakukan aktifitas belayan seperti biasa, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Dimana peristiwa itu terjadi Minggu (24/4) sekira pukul 22.00 WIB, di Dusun VI Kampung Baru Desa Serang Jaya Hilir Kecamata Pematang Jaya, seperti yang disampaikan Bhabinkamtibmas Rico Surya Ardana D, Senin (25/4).
Dimana pihaknya bersama Kepala Dusun telah melaksanakan kegiatan tatap muka bersama dengan masyarakat nelayan serta mencari solusi untuk penyelesaiaan permasalahan yang terjadi antara kedua belah pihak, katanya.
Adapun beberapa hal ditemukan, dilapangan antara lain bahwasanya masyarakat nelayan Desa Serang Jaya Hilir tidak pernah melarang siapa pun untuk mencari ikan dan sebagainya diperairan mana saja selagi tidak di luar dari ketentuan, bahwasanya Masyarakat Nelayan Desa Serang Jaya Hilir merasa terganggu dengan adanya kegiatan pencarian ikan dan hasil laut lainnya yang menggunakan alat tangkap ikan yang tidak semestinya (Pukat Udang).
Selain itu banyaknya bubu dari Mayarakat Desa Serang Jaya Hilir yang rusak dan hilang akibat dari pemakaian Pukat Udang tersebut, penggunaan Pukat Udang tersebut dilakukan lebih dari sekali sehingga masyarakat terpancing emosi untuk memberikan efek jera.
Sementara untuk boat/japal yang digunakan untuk Pukat Udang milik warga Kecamata Pangkalan Susu masih berada di Dusun VI Kampung Baru Desa Serang Jaya Hilir beserta jaring pukat yang disimpan didalam lambung kapal dan dijaga oleh masyarakat sekitar dan dalam keadaan baik.
Selain itu nasyarakat Desa Serang Jaya Hilir siap untuk bermusyawarah agar tidak adanya berita simpang siur yang dapat mengakibatkan permasalahan makin besar.
Sampai dengan saat ini situasi Masyarakat Nelayan dalam keadaan aman dan kondusif dan nasyarakat melakukan aktifitas belayan seperti biasa, katanya.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022