Anggota DPRD Sumut Fraksi PKS Ahmad Hadian mendorong Pemprov Sumut membenahi sektor pariwisata. Sebab, animo masyarakat mengunjungi tempat wisata saat ini kembali meningkat pasca kasus COVID-19 mulai terkendali.

Hadian menjelaskan kehidupan masyarakat mulai normal menyambut masa endemi. Pembenahan sektor pariwisata yang sempat terpuruk kurang lebih dua tahun menurut dia bukan perkara mudah.

"Meskipun situasi sudah normal  objek wisata tetap harus memperhatikan faktor-faktor utama yang bisa mendukung sebuah objek wisata akan laku di pasaran," katanya di Medan, Kamis.

Sekretaris Komisi B DPRD Sumut menjelaskan ada tiga faktor yang perlu dilakukan untuk kembali meningkatkan geliat pariwisata.

Pertama atraksi, di mana objek wisata harus mampu menyajikan atraksi-atraksi wisata yang menarik bagi pengunjung. Dengan begitu wisatawan bukan hanya sekadar datang untuk menikmati keindahan alam, namun juga disuguhi dengan atraksi seni, budaya, edukasi, kuliner dan lain sebagai nya. 

"Pemerintah daerah dan pengelola objek wisata dalam hal ini harus kreatif menggali kearifan lokal setempat dan mengeksploitasi nya menjadi suguhan yang atraktif dan menarik minat wisatawan," ungkapnya.

Poin kedua adalah aksesibilitas berupa infrastruktur sarana transportasi khususnya yang memudahkan wisatawan mencapai lokasi wisata. Di samping itu perlu juga memperhatikan unsur keamanan wisata. 

"Beberapa objek wisata di Sumut masih belum optimal dalam hal keselamatan wisata sehingga kerap memakan korban para wisatawan. Tentu ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat untuk membangun sarana akses ke lokasi wisata melalui APBD," katanya.

Dan yang terakhir adalah amenitas. Faktor ketiga ini dianggap tidak kalah penting yaitu kenyamanan para wisatawan selama berada di lokasi objek wisata. Kenyamanan ini terkait erat dengan kearifan lokal wisatawan.

"Selama ini para pelaku wisata hanya fokus pada kearifan lokal objek wisata dimana hal-hal yang terkait budaya, seni dan adat istiadat tempatan ditampilkan. Kita sering lupa bahwa pengunjung pun membawa kearifan lokal nya masing-masing yang juga harus dihormati dan dijaga," jelasnya.

"Misalnya pengunjung juga sekaligus pemeluk agama, maka objek wisata hendaknya arif menyediakan sarana terkait kebutuhan keagamaan para wisatawan. Contoh misalnya perlu nya kuliner halal bagi wisatawan muslim, tempat sholat dan berwudhu atau rumah doa dan sejenis nya, toilet yang representatif terpisah antara pria dan wanita. Bagi vegetarian harus juga diperhatikan ada kuliner yang sesuai dengan keyakinan nya dan lain sebagainya," katanya menambahan.

Hal ini juga disampaikan Ahmad Hadian saat bertemu pimpinan Politeknik Pariwisata Medan terkait kerja sama penyusunan naskah kajian akademik draft rancangan peraturan daerah standarisasi objek wisata yang digagas Komisi B DPRD Sumut.

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022