Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut Putra Apriadi Siregar SKM, M.Kes. mengemukakan penguatan pelacakan kasus dan pemantauan lingkungan menjadi langkah tepat untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

"Langkah dilakukan Pak Wali (Wali Kota Medan Bobby Nasution, red.) untuk meminimalisir COVID-19 di Kota Medan sudah tepat. Apalagi terus memperkuat pemantauan sampai ke tingkat lingkungan," kata dia di Medan, Senin (21/3).

Hingga saat ini, lanjut dia, Pemerintah Kota Medan terus memperkuat 3T, yakni testing (pemeriksaan), "tracing" (pelacakan) dan "treatment" (penanganan) terhadap kasus terkonfirmasi COVID-19.

Baca juga: Pemkot Medan alokasikan Rp50 miliar bagi UMKM kuliner

Berdasarkan hasil pelacakan, secara umum penyumbang kasus COVID-19 di Kota Medan merupakan pelaku perjalanan, baik dalam maupun luar negeri.

"Pemantauan itu dilakukan untuk mengajak dan mengimbau warga Kota Medan agar senantiasa mematuhi prokes (protokol kesehatan) juga sangat tepat dan baik," katanya.

Laporan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan, Minggu (20/3), menyebut total konfirmasi COVID-19 tercatat 72.377 kasus atau bertambah 41 kasus dari catatan pada Sabtu (19/3).

Dari total 72.377 kasus tersebut, di antaranya dinyatakan sembuh 69.844 kasus, pasien masih dirawat 1.493 kasus, dan meninggal dunia 1.000 kasus.

"Tren kasus konfirmasi COVID-19 di Kota Medan turun. Saya mendukung langkah dilakukan Pemkot Medan, terlebih kepala lingkungan melihat kondisi warganya," kata Putra yang juga dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumut itu.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022