Transformasi aktor Colin Farrell sebagai Penguin di "The Batman" memukau lawan mainnya. Terlebih, Farrell menghabiskan waktu berjam-jam untuk berubah menjadi salah satu karakter antagonis Batman.
"Saya kaget sekali, saya sungguh tidak percaya!" kata Zoe Kravitz, dikutip dari catatan produksi, Selasa.
John Turturro, yang berperan sebagai mafia dan beradu akting dengan Farrell, juga pangling melihatnya dalam balutan kostum Penguin.
"Colin, saya bahkan tak mengenalinya. Saya sangat suka Colin. Dia pria baik dan kupikir dia terlihat mantap. Kupikir, dia luar biasa. Dari dekat, tidak terlihat dia pakai riasan, percayalah."
Baca juga: Hubungan emosional Alfred versi Andy Serkis di "The Batman"
Farrell memakai riasan prostetik yang membuatnya sangat berbeda. Ia mendeskripsikan, siluet karakternya sangat dramatis.
"Saya seperti penguin, seperti pin bowling dan semuanya berkat desainer prostetik jenius kreatif Michael Marino," puji Farrell.
Sutradara Matt Reeves membuat versi Penguin yang diperankan Farrell sebagai sosok gangster yang masih diremehkan, dianggap sebelah mata dan hanya jadi cemoohan. Dia belum jadi Kingpin, tapi benih-benih itu sudah bisa terlihat.
"Orang berpikir dia lemah, dia dan campuran dari orang yang sering jadi bahan cemoolah, tapi sebetulnya, di balik itu, dia adalah volkano," jelas Reeves.
Farrell sebelumnya telah menambah bobot badan untuk kebutuhan film yang sedang ia lakoni, tapi menjadi Penguin dengan betul-betul menambah berat badannya bukan hal yang sehat. Malah saat itu dia berniat untuk mengurangi berat badan. Maka, makeup artist Mike Marino jadi jawaban untuk mengubah penampilan Farrell dengan riasan prostetik.
Dikutip dari Variety, Marino memastikan kepada Reeves bahwa Farrell tetap bisa berekspresi meski memakai riasan prostetik. Ketika hasilnya selesai, Reeves betul-betul terpesona. Tujuan dari prostetik dalam film ini bukan membuat karakternya jadi komikal, tapi menekankan bahwa ini betul-betul manusia nyata. Prinsip itulah yang dipegang oleh Reeves dalam menggarap "The Batman". Adegan-adegan, penampilan serta karakternya adalah sesuatu yang bisa terjadi di kehidupan sehari-hari.
Tak cuma penampilan, Farrell pun belajar bersama pelatih logat untuk menghidupkan The Penguin, mengubur logat Irlandia yang ia miliki.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Saya kaget sekali, saya sungguh tidak percaya!" kata Zoe Kravitz, dikutip dari catatan produksi, Selasa.
John Turturro, yang berperan sebagai mafia dan beradu akting dengan Farrell, juga pangling melihatnya dalam balutan kostum Penguin.
"Colin, saya bahkan tak mengenalinya. Saya sangat suka Colin. Dia pria baik dan kupikir dia terlihat mantap. Kupikir, dia luar biasa. Dari dekat, tidak terlihat dia pakai riasan, percayalah."
Baca juga: Hubungan emosional Alfred versi Andy Serkis di "The Batman"
Farrell memakai riasan prostetik yang membuatnya sangat berbeda. Ia mendeskripsikan, siluet karakternya sangat dramatis.
"Saya seperti penguin, seperti pin bowling dan semuanya berkat desainer prostetik jenius kreatif Michael Marino," puji Farrell.
Sutradara Matt Reeves membuat versi Penguin yang diperankan Farrell sebagai sosok gangster yang masih diremehkan, dianggap sebelah mata dan hanya jadi cemoohan. Dia belum jadi Kingpin, tapi benih-benih itu sudah bisa terlihat.
"Orang berpikir dia lemah, dia dan campuran dari orang yang sering jadi bahan cemoolah, tapi sebetulnya, di balik itu, dia adalah volkano," jelas Reeves.
Farrell sebelumnya telah menambah bobot badan untuk kebutuhan film yang sedang ia lakoni, tapi menjadi Penguin dengan betul-betul menambah berat badannya bukan hal yang sehat. Malah saat itu dia berniat untuk mengurangi berat badan. Maka, makeup artist Mike Marino jadi jawaban untuk mengubah penampilan Farrell dengan riasan prostetik.
Dikutip dari Variety, Marino memastikan kepada Reeves bahwa Farrell tetap bisa berekspresi meski memakai riasan prostetik. Ketika hasilnya selesai, Reeves betul-betul terpesona. Tujuan dari prostetik dalam film ini bukan membuat karakternya jadi komikal, tapi menekankan bahwa ini betul-betul manusia nyata. Prinsip itulah yang dipegang oleh Reeves dalam menggarap "The Batman". Adegan-adegan, penampilan serta karakternya adalah sesuatu yang bisa terjadi di kehidupan sehari-hari.
Tak cuma penampilan, Farrell pun belajar bersama pelatih logat untuk menghidupkan The Penguin, mengubur logat Irlandia yang ia miliki.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022